5 Fakta Tom Lembong yang Terjerat Korupsi Impor Gula

Rabu 30 Okt 2024, 14:59 WIB
Eks Menteri Perdagangan (Mendag), Tom Lembong saat digiring masuk mobil tahanan dari Kejagung RI pada Selasa, 29 Oktober 2024. (Poskota/Angga Pahlevi)

Eks Menteri Perdagangan (Mendag), Tom Lembong saat digiring masuk mobil tahanan dari Kejagung RI pada Selasa, 29 Oktober 2024. (Poskota/Angga Pahlevi)

POSKOTA.CO.ID - Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong ditetapkan Kejaksaan Agung (Kejagung) sebagai tersangka dugaan kasus korupsi impor gula pada Selasa, 29 Oktober 2024.

Kasus korupsi eks Menteri Perdagangan (Mendag) 2015-2016 itu berkaitan soal penyalahgunaan wewenang. Ia diduga menyalahgunakan wewenang untuk pemenuhan stok dan stabilitasi harga gula nasional.

Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Tom Lembong yang terikat borgol dan mengenakan rompi berwarna pink, digiring masuk ke dalam mobil tahanan sekitar pukul 21.00 WIB.

Tom Lembong kemudian ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Salemba cabang Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Selatan (Jaksel) selama 20 hari ke depan.

Berikut rangkuman lima fakta Tom Lembong yang terjerat dugaan kasus korupsi impor gula:

1. Sepak Terjang

Tom Lembong memulai karier di Divisi Ekuitas Morgan Stanley di Singapura pada 1995. Meski bergelar pendidikan di bidang arsitektur dan tata kota, ia justru memilih bekerja di industri keuangan.

Kemudian, ia mendapatkan posisi sebagai bankir investasi di Deutsche Securities Indonesia pada 1999 hingga 2000. Kiprahnya itu yang kemudian membawa Tom Lembong bekerja di pemerintahan.

Ia pernah menjadi penasihat ekonomi Jokowi ketika masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta sebelum ia menjadi Presiden 2014. Tom Lembong dipertahankan Jokowi saat menjabat sebagai Presiden.

Lulusan Harvard University itu ditunjuk Jokowi sebagai Menteri Pedagangan 2015-2016, lalu digeser sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) hingga periode pertama Jokowi berakhir.

2. Gabung Tim Pemenangan Anies Baswedan

Pada Pemilu 2024, Tom Lembong tergabung dalam tim pemenangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Ia memperoleh tugas sebagai koordinator kapten tim pemenangan Anies-Muhaimin. Sejak menjadi bagian dari kubu pasangan 01 itu, Tom Lembong kerap muncul di hadapan publik.

3. Tersandung Kasus Dugaan Korupsi Impor Gula

Tom Lembong tersandung dugaan kasus korupsi impor gula saat menjabat Mendag pada 2015-2016. Kasus ini terbongkar dari temuan penyalahgunaan wewenang berupa pemberian izin impor gula kepada swasta.

Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus, Abdul Qohar mengatakan, Tom Lembong memberikan persetujuan impor gula kristal mentah 105 ribu ton kepada PT AP, lalu diolah menjadi gula kristal putih.

Pada saat yang sama, Indonesia sedang mengalami surplus gula, sehingga keran impor gula sejatinya tidak perlu dibuka.

"Pada 2015, Menteri Perdagangan yaitu TTL (Thomas Trikasih Lembong) memberikan persetujuan impor gula kristal mentah sebanyak 105 ribu ton kepada PT AP, kemudian gula kristal mentah tersebut diolah menjadi gula kristal putih," ujar Qohar di Gedung Kejagung, Selasa, 29 Oktober 2024.

Selain Tom Lembong, Kejagung juga menetapkan CS selaku Direktur Pengembangan Bisniis PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) sebagai tersangka dugaan kasus impor gula.

4. Ditahan di Rutan Salemba Kejari

Seusai ditetapkan sebagai tersangka, Tom Lembong digiring masuk mobil tahanan, untuk kemudian ditahan di Rutan Salemba Cabang Kejari Jaksel selama 20 hari ke depan per Selasa, 29 Oktober 2024.

Sementara itu, tersangka CS ditahan di Rutan Salemba Cabang Kejagung.

5. Dapat Dukungan Anies Baswedan

Dalam sebuah cuitan di platform X, Anies mengaku terkejut dengan penetapan Tom Lembong sebagai tersangka. Sebab, ia mengenal betul sosok Tom Lembong hampir 20 tahun.

Namun, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan tetap menghormati proses hukum. Ia memercayakan sepenuhnya kepada penegak hukum untuk menjalankan proses secara transparan dan adil.

"Tom, jangan berhenti mencintai Indonesia dan rakyatnya, seperti yang telah dijalani dan dibuktikan selama ini. I still have my trust in Tom, dan doa serta dukungan kami tidak akan putus," kata Anies, Rabu, 30 Oktober 2024.

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.

Berita Terkait

News Update