POSKOTA.CO.ID – Pinjaman online memang menawarkan kemudahan, namun juga memiliki risiko besar yang mengintai.
Salah satu risiko yang sering muncul adalah galbay (gagal bayar), teror dari debt collector, dan masalah lainnya yang tidak jarang menimbulkan tekanan berat.
Meskipun banyak kasus kriminal dan jebakan utang yang dialami oleh pengguna pinjol, masih banyak orang yang memilih untuk menggunakannya.
Sebelum memutuskan, coba tanyakan pada diri sendiri—apakah kamu yakin bisa membayar utang tersebut?
Data Pengguna Pinjol di Indonesia
Penggunaan pinjaman online di Indonesia menunjukkan tren yang mengkhawatirkan. Pada Juni 2023, lebih dari 5 juta pengguna pinjol di Jawa Barat dengan total utang mencapai Rp14,25 triliun.
DKI Jakarta berada di posisi kedua dengan 2,37 juta pengguna dan total utang Rp10,87 triliun.
Menariknya, total utang pinjol di Jakarta bahkan lebih besar dari APBD Yogyakarta 2023 yang hanya sekitar Rp5,7 triliun.
Secara nasional, total utang pinjol di Indonesia mencapai Rp52,7 triliun yang berasal dari 18,1 juta akun pengguna.
Penggunaan pinjol tidak hanya membebani keuangan pribadi, tetapi juga dapat merusak reputasi finansial dan profesional.
Semua transaksi pinjaman tercatat dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).
Jejak digital ini bisa mempersulit pengajuan KPR dan bahkan mengurangi peluang pekerjaan, karena beberapa perusahaan mulai memeriksa catatan SLIK dalam proses rekrutmen.
Tips Melunasi Pinjol Secara Realistis
Jika kamu terlanjur menggunakan pinjol, berikut beberapa langkah realistis untuk melunasi utang tersebut:
1. Pisahkan Kebutuhan dan Keinginan
Sebelum mengambil pinjaman, pastikan kamu membedakan antara kebutuhan yang mendesak dan sekadar keinginan.
Misalnya, jika kamu memerlukan gadget untuk mendukung pekerjaan, itu bisa dianggap kebutuhan. Namun, jika hanya untuk gaya hidup, lebih baik ditunda.
2. Anggarkan Uang untuk Bayar Utang
Sisihkan maksimal 30% dari penghasilan untuk melunasi utang. Sebagai contoh, jika penghasilan kamu Rp2 juta dan utang Rp700 ribu, sisihkan Rp600 ribu untuk pembayaran cicilan dan atur sisa penghasilan untuk kebutuhan lainnya.
3. Pahami Syarat Pinjaman
Sebelum menandatangani kontrak pinjaman, pahami dengan teliti syarat-syarat yang diberikan.
Perhatikan bunga, biaya keterlambatan, tanggal jatuh tempo, dan ketentuan lainnya agar tidak terjebak dalam biaya tambahan.
4. Bayar Tepat Waktu
Usahakan untuk selalu membayar cicilan tepat waktu. Jika terlambat, bunga dan denda akan terus meningkat, membuat utang semakin sulit dilunasi.
Langkah Mengatasi Utang Pinjol
Jika kamu sudah terjebak dalam utang pinjol, cobalah beberapa langkah berikut untuk keluar dari jeratan tersebut:
Kurangi Pengeluaran yang Tidak Penting
Potong pengeluaran yang tidak mendesak, seperti layanan streaming atau langganan bulanan yang tidak esensial. Prioritaskan kebutuhan utama dan alokasikan dana untuk melunasi utang.
Hindari Mengambil Pinjaman Baru
Jangan mencoba melunasi pinjol lama dengan mengambil pinjaman baru, karena ini hanya akan memperburuk situasi keuangan.
Cari Penghasilan Tambahan
Tambahkan sumber penghasilan baru, seperti menjual produk secara online, ikut program afiliasi, atau pekerjaan sampingan. Ini bisa membantu mempercepat pelunasan utang.
Penggunaan pinjol memang bisa menjadi solusi cepat, namun kamu harus selalu bijak dan berhati-hati dalam mengelola utang.
Pastikan untuk mempertimbangkan semua risiko sebelum memutuskan menggunakan pinjol.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.