POSKOTA.CO.ID -Tidur merupakan kebutuhan manusia yang sangat krusial.
Dengan tidur, manusia bisa kembali fit untuk menghadapi aktivitasnya.
Tidur juga menjadi proses metabolisme dan regenerasi sel dalam tubuh.
Dikutip dari Indian Express, sebuah studi ilmiah yang diterbitkan dalam American Chemical Society's Journal of Proteome Research mencatat bahwa kurang tidur dapat mengurangi tingkat protein pelindung otak, yang menyebabkan kematian saraf.
Studi tersebut diketahui melibatkan tikus sebagai subjek uji ini, kemudian mengevaluasi seberapa baik tikus menavigasi labirin sederhana dan belajar mengenali objek baru setelah kurang tidur selama dua hari.
Selanjutnya, peneliti mengekstraksi protein dalam hippocampus-bagian otak yang terlibat dalam pembelajaran dan memori pada tikus.
"Kami kemudian mengidentifikasi protein yang kelimpahannya berubah.
Lalu untuk mempersempit kemungkinan, kami melihat data yang menghubungkan protein-protein ini dengan kinerja tikus saat melalui labirin setelah kurang tidur," katanya.
Para ahli menjelaskan bahwa kurang tidur menyebabkan berbagai efek pada fungsi otak, misalnya menurunkan konsentrasi.
Konsolidasi memori terjadi saat tidur, sehingga penyimpanan dan pengambilan memori terpengaruh.
"Kurang tidur juga dapat menyebabkan gangguan dalam pengambilan keputusan dan kurangnya kontrol emosi.
Kecelakaan juga dapat terjadi karena gangguan penilaian saat mengemudi," kata Dr Shobha N, konsultan ahli saraf di Rumah Sakit Manipal India.
Kemudian Dr Shobha mengatakan bahwa kondisi neurologis yang sudah ada sebelumnya seperti migrain dan epilepsi dapat memburuk.
"Orang tersebut akan rentan terhadap penyakit radang neurologis dan sistemik yang kronis.
Hal ini dapat menyebabkan penyakit kronis lainnya seperti hipertensi, diabetes melitus, dan dislipidemia," katanya.
"Pola tidur yang berubah dapat menyebabkan kecanduan dan penyalahgunaan zat.
Semua ini dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit jantung dan stroke," tambahnya.
Ia juga menjelaskan dampak buruk lainnya dari kurang tidur bagi manusia.
"Kurang tidur dapat menyebabkan penyakit neurodegeneratif seperti demensia dan penyakit Parkinson.
Singkatnya, kurang tidur dapat berdampak pada plastisitas neuron dan membuka jalan menuju berbagai penyakit neurologis dan sistemik,” katanya memungkasi.
Itulah alasan ilmiah mengapa kurang tidur dapat menyebabkan dampak buruk bagi fungsi otak. (*)
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.