Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta resmi menebar telur nyamuk Aedes Aegypti ber Wolbachia di Kecamatan Kembangan Utara, Kembangan, Jakarta Barat. Poskota/Pandi)

Jakarta

Kemenkes dan Pemprov DKI Resmi Tebar Telur Nyamuk Wolbachia di Kembangan Jakbar, Cegah DBD

Jumat 04 Okt 2024, 13:44 WIB

POSKOTA.CO.ID - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta resmi menebar telur nyamuk Aedes Aegypti yang mengandung Wolbachia di Kecamatan Kembangan Utara, Kembangan, Jakarta Barat.

Pengembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti berwolbachia ini dilakukan sebagai langkah pencegahan kasus demam berdarah dengue (DBD).

Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, dr Yudhi Pramono menyampaikan bahwa kasus DBD tentunya masih menjadi momok menakutkan khususnya di Indonesia.

Ia sedikit menceritakan riwayat penyebaran kasus DBD di Indonesia, yang pertama kali ditemukan di Surabaya, Jawa Timur beberapa tahun yang lalu.

"Injeksi ini pertama diketahui di Surabaya tahun 1968 dan saat ini sudah menyebar hampir ke seluruh Indonesia. Ada beberapa daerah yang banyak kasusnya, mungkin salah satunya tadi yang rencana tempat implementasi untuk Wolbachia adalah di Jakarta Barat," kata Yudhi dalam sambutannya, Jumat, 4 Oktober 2024.

Adapun langkah pencegahan kasus DBD dengan mengembangbiakkan nyamuk aedes aegypti berwolbachia ini dilakukan selaras dengan komitmen global yaitu WHO untuk memutus zero dengue tahun 2030.

"Menkes sudah menetapkan 6 strategi nasional untuk penanggulangan dengue 2021-2025. Inovasi program teknologi nyamuk berkeluargaan masuk dalam strategi pertama, yaitu penguatan manajemen faktor yang efektif, aman dan berkesinambungan," kata dia.

"Dan strategi keenam adalah pengembangan, kajian, invensi, inovasi dan riset sebagai bukti dasar kebijakan dan manajemen program berbasis bukti," sambung Yudhi.

Yudhi menyampaikan bahwa Wolbachia merupakan bakteri alami yang umum ditemukan di hewan arthropoda atau serangga yang mampu menghambat replikasi virus Dengue di dalam tubuh nyamuk.

Penelitian di Yogyakarta membuktikan bahwa teknologi ini mampu menurunkan 77 persen angka kejadian kasus dengue dan mengurangi pasien masuk rumah sakit sebesar 86 persen.

Kemenkes RI sendiri, lanjut dia, telah mengadopsi teknologi wolbachia dengan melakukan pilot project di lima kota, yaitu Semarang, Jakarta Barat, Bandung, Kupang, dan Bontang.

Pantauan poskota di lokasi, tampak ribuan ember yang menjadi tempat telur nyamuk berwolbachia tersebut tampak dijejerkan.

Ribuan ember tersebut nantinya akan digantung di depan rumah-rumah warga yang akan menjadi orang tua asuh (OTA) nyamuk berwolbachia. 

Tampak Kemenkes bersama Pemprov DKI Jakarta secara simbolis menyerahkan ember-ember tersebut kepada warga yang ditunjuk sebagai OTA.

Ember yang nantinya akan menjadi tempat tinggal jentik nyamuk berwolbachia itu memiliki tinggi 12 cm dan diameter 11 cm. Di kanan kirinya, ember tersebut dilubangi sebanyak 8 buah.

Sementara untuk bagian dalam ember tersebut diisi oleh air bersih setinggi 2 cm dengan pakan nyamuk, serta strip paper untuk tempat tinggal telur nanti.

Dalam demo penyebaran telur nyamuk ber-wolbachia yang dilakukan di RW 07 Kembangan Utara, tampak ember tersebut ditutup rapat dan digantung di depan rumah warga yang menjadi OTA.

OTA juga memastikan bahwa ember telur berwolbachia itu terhindar dari sorot matahari langsung dan jangkauan anak-anak. 

Sehingga, telur itu diharapkan bisa tumbuh menjadi jentik nyamuk yang bisa membantu menanggulangi penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) akibat Aedes Aegypti.

Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto menyampaikan bahwa kegitan tersebut adalah realisasi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 13 Pasal 1 tentang teknologi Wolbachia untuk penanggulangan DBD.

Wilayah Jakarta Barat dipilih sebagai pilot project pertama di Jakarta, dikarenakan jumlah kasus DBD-nya tinggi.

"Peningkatan kasus DPD di Jakarta Barat terjadi mulai pada bulan Februari tahun 2024 dan mencapai puncaknya pada April 2024 sebanyak 799 kasus. Selanjutnya pada Maret sampai Juli 2024, jumlah kasus berada di atas nilai maksimal 5 tahun terakhir," kata Uus.

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.

Tags:
DBDWolbachiajakarta-barat

Pandi Ramedhan

Reporter

Firman Wijaksana

Editor