Foto: Wakil Ketua Umum MUI KH Marsudi Suhud saat hadiri acara Imagine Peace di Paris. (Dok. Pribadi)

Nasional

KH Marsudi Suhud Hadiri Imagine Peace di Paris, Sampaikan Pesan Damai Toleransi

Kamis 26 Sep 2024, 18:28 WIB

POSKOTA.CO.ID - Wakil Ketua MUI KH. Marsudi Suhud Sahudi hadiri International Meeting 'Imagine Peace' di Paris, Perancis, bersama komunitas De Sant'Egidio sampaikan pesan perdamaian.

Dalam kunjungan Apostolik, Marsudi Suhud menyampaikan beberapa yang lalu  yang Mulia Paus Fransiskus kunjungan Indonesia pada 3-4 September 2024 kemarin mengangkat tiga tema besar kemanusiaan, yakni pertama Iman, kedua persaudaraan dan ketiga belas kasih.

"Ketiga hal inilah yang menjadi dasar hidup bersama antar umat beragama, yang dalam ajaran Iman Katolik telah menjadikan perbedaan agama (Bhineka Tunggai Eka, dalam konteks Indonesia) adalah mutuai penghormatan
antar pemeluk agama yang berbeda," kata  Marsudi dalam keterangan Pidatonya diterima di Jakarta, Kamis, 26 September 2024.

Marsudi menambahkan, setelah memahami poin pertama maka harus mengaplikasikan poin kedua, yaitu Keabadian, dalam konteks ini adalah ajaran Uchwah Bsyariyah.

Persaudaraan antar Manusia menjadi penting karena kehidupan bersama diawali dengan Persaudaraan yang dijalin dan diikat dengan Kasih Sayang. Sifat-sifat yang tertanam untuk saling menghormati, saling menghargai, saling mempercayai, saling mendukung, dan saling melindungi lahir dan hidup dari sifat yang sangat terpuji yang diperintahkan oleh Allah nama sifat toleransi, yang mengandung arti sebagai berikut:

Menurut Masyudi ada enam poin penting sifat-sifat toleransi yakni Toleransi  adalah salah satu sifat yang diperintahkan oleh Yang Maha Kuasa dan Rasul kita yang mulia. Toierance adalah memaafkan ketika abie, mengabaikan kesalahan orang lain, membuat alasan untuk mereka, dan melihat kebaikan dan perbuatan baik mereka daripada berfokus pada aib dan kesalahan mereka.

Kedua toleransi adalah memberikan ruang untuk bersosialisasi satu sama lain.

Kita hidup beragama dalam satu negara, ibarat kita hidup dalam satu rumah besar, di dalam rumah besar itu ada dua ruangan. "Pertama, ruang publik, ruang hidup, ruang yang bisa dimasuki siapa saja, disebut sebagai ruang muamalah (Muamaiah Room), di dalam ruang ini para pemeluk agama bisa bekerja sama satu sama lain dalam kehidupan bermasyarakat, ruang untuk saling menolong satu sama lain, ruang persaudaraan umat manusia yang harus dikembangkan menjadi ruang (Ukhuwah Basariyah) untuk persaudaraan bangsa, (Ukhuwah Wathoniyah). Dan yang ke-2 adalah ruang Privasi, yaitu ruang (ruang Tauhid, Iman dan Ubudiyah), ruang ini adalah ruang yang membedakan antara tamu dan pemilik rumah, ruang yang membedakan antara satu entitas dengan entitas yang lain, ruang yang membedakan antara satu agama dengan agama yang lain," ungkapnya.

Ia juga menambahkan, yang harus dipahami di sini secara mendalam adalah di ruang mana seorang Musiim dapat bekerja sama dan hidup bersama dengan non-Muslim, dan di ruang mana kita mempertahankan perbedaan kita.

Di ruang Iman (Aqidah) ini, kita harus abie untuk menghargai perbedaan. Ruang yang sesuai dengan perintah Allah karena di ruang inilah esensi dari perbedaan, dan di ruang (Mu'amaiah) kehidupan bermasyarakat kita hidup bersama.

Ketiga, Toleransi adalah bagian dari keadilan Toleransi  adalah bagian dari Keadilan, karena itu berarti mutuai, saling memberi, saling menghormati, saling melindungi, saling menyayangi, saling mengakui, bukan kebalikannya, yaitu kebencian. Adanya keadilan karena adanya kata saling.

Keempat, Keindahan adalah hiasan kebajikan. Manusia yang tampan, gagah, dan taii, akan memiliki penampilan yang sempurna jika diberi hiasan yang tepat. Rumah, mobil, motor, dan jenis-jenis materi lainnya akan semakin indah jika memiliki aksesoris yang tepat.

Hiasan yang paling tepat dan sangat dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat adalah Toleransi. Karena dari toierance wiii menghasilkan kebaikan untuk diri sendiri dan orang lain.

Kelima Hasil terbaik dari pendidikan adalah keteladanan. Jika siswa cerdas, menguasai materi pendidikan, memiliki pengetahuan yang luas, menikmati pengetahuannya, dan memiliki nilai yang baik, mereka masih membutuhkan satu pengetahuan lagi, yaitu pengetahuan untuk memanfaatkan pengetahuan. Salah satu ilmu untuk memanfaatkan ilmu adalah toleransi karena dengan toierance akan lebih mudah mendapatkan jaringan, relasi, partner bisnis, sumber dana dan lain-lain. Tasamuh adalah bagian dari Akhlakul Karimah, dan merupakan sebaik-baiknya pendidikan.

Keenam, Toleransi adalah kunci dari sebuah tindakan dan kebebasan. Jika kita ingin pergi, kita harus menentukan dulu tujuan kemana kita ingin pergi, paling tidak diaktifkan terlebih dahulu, baru mulai berjalan, begitu juga ketika kita ingin melakukan sesuatu yang harus berhubungan dengan orang lain, Tasamuh harus diaktifkan terlebih dahulu, karena dalam keadaan apapun kita akan lebih mudah beradaptasi, lebih mudah mencari jalan keluar jika ada masalah, dan lebih mudah diterima oleh masyarakat, serta mudah untuk berhasil pada akhirnya.

"Menanamkan Tasamuh adalah memberi ruang untuk memaafkan, memberi ruang untuk menerima, memberi ruang untuk memberikan kebaikan, dan berpaling serta menjauhkan diri dari kebodohan.

"Seperti yang dikatakan oleh Al-Qur'an,
Bersikaplah toleran, dan perintahkan kesopanan, dan hindari yang jahil," terangnya. (Ril)

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.

Tags:
Toleransikh marsudi suhudMUIParisPerancisimagine peace

Administrator

Reporter

Novriadji

Editor