Ilustrasi. RS Medistra minta maaf terkait pertanyaan kesediaan untuk lepas hijab pada calon pegawai. (Freepik)

NEWS

Buntut Dugaan Larang Calon Pegawai Pakai Hijab, RS Medistra Minta Maaf dan Pastikan Kasus Ini Tengah dalam Penanganan Manajemen

Senin 02 Sep 2024, 14:41 WIB

POSKOTA.CO.ID - Rumah Sakit (RS) Medistra meminta maaf dan memastikan kasus dugaan larangan calon pegawai untuk memakai hijab tengah dalam penanganan pihak manajemen.

Seperti diketahui bahwa RS Medistra kini tengah disoroti sejumlah pihak, usai viral dugaan larangan memakai hijab pada calon pegawainya.

RS Medistra juga mendapatkan beragam kritik dari berbagai pihak terkait isu viral tersebut.

Baru-baru ini, pihak RS Medistra pun buka suara dan meminta maaf melalui keterangan tertulis.

“Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat isu diskriminasi yang dialami oleh salah seorang kandidat tenaga kesehatan dalam proses rekrutmen. 

Hal tersebut kini tengah dalam penanganan manajemen,” bunyi surat yang ditandatangani Direktur RS Medistra, Dr. Agung Budisatria, Senin, 2 September 2204.

Dalam surat permintaan maaf RS Medistra itu pun menegaskan ke depannya pihak RS Medistra akan melakukan proses kontrol ketat terhadap proses rekrutmen atau komunikasi.

“Ke depan, kami akan terus melakukan proses kontrol ketat terhadap proses rekrutmen ataupun komunikasi, sehingga pesan yang kami sampaikan dapat dipahami dengan baik oleh semua pihak,” tulis surat tersebut.

Sebelumnya, dokter spesialis bedah subspesialis onkologi Diani Kartini melayangkan surat kepada Direksi RS Medistra.

“Selamat Siang Para Direksi yang terhormat. Saya ingin menanyakan terkait persyaratan berpakaian di RS Medistra. 

Beberapa waktu lalu, asisten saya dan juga kemarin kerabat saya mendaftar sebagai dokter umum di RS Medistra,” kata Diani Kartini dalam surat yang ditulis pada Kamis, 29 Agustus 2024.

Dalam surat yang ditulisnya, ia mempertanyakan terkait aturan berpakaian tenaga kesehatan di RS Medistra usai ia mendapatkan pertanyaan soal kesediaan lepas hijab jika diterima bekerja di Rumah Sakit tersebut.

“Kebetulan keduanya menggunakan hijab. Ada pertanyaan terakhir di sesi wawancara, menanyakan terkait performance dan RS Medistra merupakan RS internasional, sehingga timbul pertanyaan apakah bersedia membuka hijab jika diterima," lanjutnya.

Selanjutnya, dalam surat tersebut Diani Kartini menyarankan agar aturan perekrutan dijelaskan sejak awal jika RS Medistra untuk golongan tertentu.

Sehingga, menurutnya, akan jelas siapa yang bekerja dan datang sebagai pasien.

"Jika RS Medistra memang RS untuk golongan tertentu, sebaiknya jelas dituliskan saja kalau RS Medistra untuk golongan tertentu sehingga jelas siapa yang bekerja dan datang sebagai pasien," tulisnya.

Ia pun menilai bahwa pertanyaan soal hijab tersebut bernada rasis, bahkan ia mempertanyakan standar seragam atau pakaian yang diberlakukan vagi tenaga kesehatan di Rumah Sakit tersebut.

"Sangat disayangkan sekali dalam wawancara timbul pertanyaan yang menurut pendapat saya ada rasis. 

Apakah ada standar ganda cara berpakaian untuk perawat, dokter umum, dokter spesialis, dan sub spesialis di RS Medistra? Terimakasih atas perhatiannya,” kata Diani Kartini.

Setelah menyampaikan permohonan maaf, pihak RS Medistra belum memberikan update terkait penanganan kasus dan aturan dalam perekrutan tersebut usai viral di media sosial. (*)

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.

Tags:
Diani KartiniLepas Hijabcalon pegawaiLarangan Pakai HijabDugaanrumah sakitminta maaf

Rinrin Rindawati

Reporter

Rinrin Rindawati

Editor