Larang Gunakan Jilbab, Ketua MUI Bidang Ukhuwah dan Dakwah, Cholil Nafis: RS Phobia Dengan Jilbab Sebaiknya Tidak Buka di Indonesia!

Senin 02 Sep 2024, 17:12 WIB
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Ukhuwah dan Dakwah, Muhammad Cholil Nafis minta RS Medistra tidak buka di Indonesia bila melarang penggunaan jilbab. (Instagram/Cholil Nafis)

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Ukhuwah dan Dakwah, Muhammad Cholil Nafis minta RS Medistra tidak buka di Indonesia bila melarang penggunaan jilbab. (Instagram/Cholil Nafis)

POSKOTA.CO.ID - Pernyataan keras Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Ukhuwah dan Dakwah, Muhammad Cholil Nafis menanggapi kasus pelarangan penggunaan jilbab di rumah sakit Medistra Jakarta.

Menurut Cholil sebaiknya Rumah Sakit Medistra tidak buka di Indonesia hal ini mengingat sebagian besar penduduk Indonesia merupakan muslim. 

“Rumah sakit yang masih phobia hijab begini baiknya tak usah buka di Indonesia karena kita sudah merdeka dan dijamin kebebasan untuk menjalankan ajaran agamanya masing-masing," tegas Cholil Nafis, melalui X (Twitter) pribadinya, dikutip Poskota, Senin 2 September 2024.

Ditambahkan Cholil, Indonesia sebagai negara merdeka menjamin penuh warganya untuk menjalankan ajaran agama. Termasuk menggunakan pakaian keagamaan, seperti jilbab.

Dalam hal ini, jilbab sendiri digunakan para perempuan Muslim untuk menutup aurat, utamanya di area rambut, leher dan dada.

Untuk iti, Cholil pun mendesak agar pihak berwenang melakukan penyelidikan terhadap Rumah Sakit Medistra mengenai pelarangan jilbab tersebut.

Hal ini penting dilakukan, lantaran ditambahkan Cholil, persoalan semacam ini perlu dihilangkan agar tak menimbulkan gesekan di masyarakat.

"Tolong pihak berwenang agar kasus di RS itu diusut ya, agar tak menjadi preseden buruk," ujar Cholil.

Diberitakan sebelumnya, di media sosial viral terkait adanya surat protes yang dilayangkan oleh seorang Dokter bernama Diani Kartini kepada manajemen RS Medistra Jakarta. 

Dalam surat protes tersebut mengulas dugaan pertanyaan wawancara tenaga medis harus bersedia melepas hijabnya jika diterima bekerja di RS tersebut.

Dengan adanya pertanyaan tersebut menurut Diani sangat rasis. Untuk itu dirinya mempertanyakan mengenai larangan penggunaan jilbab tersebut.

Berita Terkait

Kasus Rasis Terus Berulang

Selasa 03 Sep 2024, 07:57 WIB
undefined
News Update