Polemik Pelarangan Hijab RS Medistra, DPRD DKI Jakarta Minta Dinkes Investigasi

Selasa 03 Sep 2024, 15:35 WIB
Ilustrasi. RS Medistra minta maaf terkait pertanyaan kesediaan untuk lepas hijab pada calon pegawai. (Freepik)

Ilustrasi. RS Medistra minta maaf terkait pertanyaan kesediaan untuk lepas hijab pada calon pegawai. (Freepik)

POSKOTA.CO.ID - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Ima Mahdiah menginstruksikan Dinas Kesehatan (Dinkes) menindaklanjuti larangan penggunaan hijab oleh rumah sakit (RS) Medistra.

"Investigasi nanti saya sampaikan ke Dinas Kesehatan untuk kroscek," kata Ima kepada wartawan dikutip Selasa 3 September 2024.

Menurut Ima, investigasi lebih lanjut perlu dilakukan lantaran sejauh ini secara aturan tidak ada pelarangan penggunaan hijab, apalagi dalam hal ini di lingkungan atau sektor pekerjaan.

"Jakarta bebas menggunakan hijab, karena kita tidak ada pelarangan dan makanya di sini tidak boleh ada yang melarang penggunaan hijab, gak ada yang boleh meralang, semua ada ketentuan," tukasnya.

Lebih lanjut, Ima berujar jika ditemukan adanya pelarangan penggunaan hijab oleh RS Medistra, maka Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bertanggung jawab atas hal ini.

"Jadi perlu seperti kroscek dulu ke Medistra apakah itu benar-benar aturan yang mereka keluarkan, tapi kalau benar-benar mereka yang keluarkan, Medistra ini kan dibawah Kemenkes, jadi Kemenkes harus kasih sanksi," tandasnya.

Dinas Kesehatan Telusuri

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta buka suara soal larangan penggunaan hijab di RS Medistra, Jakarta Selatan terhadap kandidat tenaga kesehatan saat proses rekrutmen.

Kepala Dinkes DKI Jakarta, Ani Ruspitawati mengatakan, pihaknya telah meminta penjelasan soal polemik yang terjadi ke RS Medistra.

"Dinkes sudah minta penjelasan dan melakukan Binwasdal (Pembinaan, Pengawasan, dan Pengendalian) ke RS Medistra," kata Ani kepada wartawan, Senin, 2 September 2024.

Namun demikian, saat ditanya lebih jauh soal polemik tersebut, Ani belum merespon lebih lanjut.

RS Medistra Minta Maaf

Rumah Sakit (RS) Medistra mengakui adanya diskriminasi terhadap salah seorang kandidat tenaga kesehatan dalam proses rekrutmen.

Berita Terkait

News Update