Polisi Dipandang Ugal-Ugalan Amankan Massa Kawal Putusan MK di Semarang, Netizen Ingatkan Tragedi Kanjuruhan

Selasa 27 Agu 2024, 11:46 WIB
Tangkapan layar dampak gas air mata pada aksi kawal putusan MK di Semarang pada Senin, 26 Agustus 2024. (X/@viilaaaaa)

Tangkapan layar dampak gas air mata pada aksi kawal putusan MK di Semarang pada Senin, 26 Agustus 2024. (X/@viilaaaaa)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Perbincangan di jagat media sosial semakin panas dengan adanya penggunaan gas air mata pada pengamanan demonstrasi kawal putusan MK yang terjadi di Semarang, Jawa Tengah pada Senin, 26 Agustus 2024.

Di media sosial banyak bertebaran video pihak kepolisian melakukan tindakan represif pada massa aksi.

Satu di antara tindakan tersebut ialah penembakkan gas air mata dan sampai-sampai memberi dampak pada warga yang berada di area sekitar demonstrasi.

Bukan hanya itu, bahkan anak-anak hingga orang tua pun terkena dampak dari penembakkan gas air mata tersebut.

Adanya video yang memperlihatkan dampak dari gas air mata tersebut, netizen kembali teringat dengan tragedi kanjuruhan.

Kabar Terbaru Aksi Demonstrasi Semarang

Mengutip dari akun X @perupadata laporan perkembangan aksi yang berujung ricuh di Semarang ini terdapat 33 orang dilarikan ke rumah sakit, 21 pelajar serta enam mahasiswa ditangkap oleh polisi.

Kronologi demonstrasi yang berujung ricuh ini terjadi di Jalan Pemuda. Pada pukul 18.00 WIB di hari Senin, 26 Agustus 2024 peserta aksi baru selesai menggelar aksi teaterikal ditambah dengan massa dari kelompok pelajar.

Polis meminta untuk massa segera membubarkan diri dan kembali ke rumah masing-masing, sebab waktu izin untuk berunjuk rasa telah habis.

Namun bentrokan tak bisa dibendung lagi, massa aksi memaksa untuk masuk ke area Balai Kota Semarang.

Aparat lalu menggunakan water cannon dan disusul dengan tembakan gas air mata. Hal itu membuat massa aksi langsung pecah berlarian untuk menghindari efek dari gas air mata.

Massa aksi berlarian menuju mall bahkan gang-gang yang menuju perkampungan warga untuk mengamankan diri.

Kemudian dampak dari gas air mata yang ditembakkan dirasakan oleh warga sekitar mulai dari anak-anak hingga orang tua.

Sorotan Netizen pada Polisi

Melihat dampak gas air mata yang sampai ke pemukiman warga hingga terkena pada anak-anak, membuat netizen langsung menyoroti penggunaan gas air mata yang dipandang ugal-ugalan.

“Gas air mata sampai ke pemukiman warga, anak-anak tpq yang sedang ngaji kena gas air mata,” tulis seorang netizen.

“Enggak hanya anak-anak, perempuan dan mahasiswa yang jadi korban, kakek-kakek juga jadi korban tindakan ngawur polisi di Semarang,” kata seorang netizen.

Dari unggahan video yang memperlihatkan anak-anak sedang bersimpuh terkena gas air mata dan dibantu oleh warga lain serta mahasiswa. Membuat netizen geram terhadap aksi pengamanan yang dilakukan oleh polisi.

“Enggak pernah ambil pelajaran dari tragedi kanjuruhan,” ucap netizen.

“Penggunaan gas air matanya ngasal banget,” tulis netizen.

Bahkan ada juga netizen yang menginformasikan jika situasi malam tadi, massa aksi yang telah bubar tetap ditembaki gas air mata.

“Ini massa aksi udah bubar ke titik mitigasi tapi masi ditembakkin (gas air mata), ini ada anak kecil loh,” tulis salah seorang netizen.

“Bener-bener udah enggak paham lagi sama pola pikirnya. Nanti kalau udah makan korban, giliran bikin narasi atau statement buat playing victim,” ujar seorang netizen.

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.

Berita Terkait

Kontroversi, MK Bakal Dievaluasi

Sabtu 31 Agu 2024, 05:02 WIB
undefined
News Update