MAKASSAR, POSKOTA.CO.ID - Aksi unjuk rasa mahasiswa menolak politik dinasti di Makassar, Sulawesi Selatan, dalam menolak penetapan RUU Pilkada, berakhir ricuh. Massa memblokade jalan dengan membakar ban bekas dan merusak rambu-rambu lalu lintas.
Barisan mahasiswa ini mulai berkumpul di bawah jembatan flyover sejak pukul 13.00 WITA, kemudian mereka mulai membakar ban bekas hingga menimbulkan kepulan asap hitam sambil berorasi secara bergantian.
Selain membakar ban bekas, massa juga merubuhkan rambu-rambu lalu lintas yang berada di sepanjang Jalan AP Pettarani.
Pada pukul 18.00 WITA, konsentrasi mahasiswa di bawah Flyover Makassar, mulai berpencar dan kembali ke kampus mereka masing-masing untuk melanjutkan aksi mereka.
Di depan kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) dan Universitas Bosowa (Unibos) di Jalan Urip Sumoharjo yang menghubungkan Kota Makassar-Kabupaten Maros, konsentrasi massa kembali menutup jalan dengan membakar ban bekas hingga terjadi kemacetan panjang.
Polisi dari tim antihuru hara Brimob langsung mendekat area unjuk rasa tapi diserang menggunakan batu oleh massa.
Petugas kepolisian merespon hal tersebut dengan tembakan gas air mata. Dalam aksi anarkis ini, massa juga membakar satu angkutan umum.
Sementara itu barisan petugas berhasil masuk ke dalam kampus sehingga para mahasiswa berpencar menyelamatkan diri.
Kejadian ini merupakan rentetan dari aksi BEM SI yang digelar depan Gedung DPR/MPR RI dalam menolak revisi UU Pilkada yang telah diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi (MK ) pada Kamis, 22 Agustus 2024.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.