BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Hampir sebagian lahan pertanian di wilayah Utara, Kabupaten Bekasi dilanda kekeringan. Akibatnya para petani mengalami gagal panen.
Salah seorang petani bernama Saripudin mengatakan, 740 hektare lahan tani di Kecamatan Sukatani pada 2024 mengalami gagal tanam dan gagal panen.
Selain faktor kemarau, sistem irigasi pada bendung Kali Cikarang dan Talang Air Irigasi di Kampung Rawa Lele yang tidak berfungsi normal, berakibat kekeringan.
"Seharusnya sudah mulai panen. Petani kini memanfaatkan air dari danau. Kalau sekarang ini mungkin gagal nyawa dan gagal tanam. Tahun kemarin banyak kegagalan karena air tidak ada, pun banyak juga ditemukan hama," ucap Saripudin, Kamis, 22 Agustus 2024.
Saripudin mengungkapkan, talang air irigasi di Kampung Rawa Lele juga macet karena terhalang tumpukan sampah.
"Bahwa di jembatan ini ada gorong-gorong lubangnya ada empat, nah ini jadi penyebab penumpukan sampah, imbasnya air jadi macet," paparnya.
Saripudin mengaku resah dan berharap Pemerintah Kabupaten Bekasi menangani sistem masalah irigasi.
Akibat hal ini, penghasilan ia sebagai petani berkurang, kebutuhan sehari-hari pun sulit terpenuhi.
"Banyak tanggul yang kritis, harapan kami segera ditindaklanjuti permasalahan yang ada," keluh Saripudin.
Mengantisipasi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi tengah menyiapkan anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) setelah status tanggap darurat kekeringan terbit.
BTT nantimya akan digunakan untuk melakukan normalisasi sungai bendung dari sumbatan sampah, khususnya pada aliran sungai di wilayah Utara.