JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Bahlil Lahadalia menegaskan tidak ada invervensi pemerintah dalam pencalonan dirinya sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar 2024-2029.
Pernyataan itu disampaikan Bahlil dalam jumpa pers saat Munas XI Golkar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat (Jakpus) pada Rabu, 21 Agustus 2024.
"Intervensi pemerintah, intervensi yang mana? Masa dulu calon-calon Ketua Umum Golkar yang sudah jadi dari Pak JK sampai Airlangga enggak ada tuh istilah itu, tapi kami kebetulan saya jadi Menteri kemudian dibilangin intervensi," kata Bahlil pada Rabu, 21 Agustus 2024.
"Enggak ada itu intervensi jadi enggak ada. Saya ingin mengatakan, ingin menegaskan nggak ada," ungkapnya menambahkan.
Ia mengaku, maju dalam pencalonan Ketum Golkar atas inisiatif sendiri. Bahkan, Bahlil mengklaim telah merencanakan untuk maju dalam pencalonan sejak lama.
Kebetulan, kata Bahlil, tahun ini ada pendaftaran Ketum Golkar dibuka seusai Airlangga Hartarto memutuskan mundur.
"Dan yg daftar dua bukan enggak ada, ada tapi yang, karena syaratnya itu kan selain daripada lima tahun kepengurusan DPP atau ketentuannya kan yang memiliki 30 persen (suara)," tegasnya.
Bahlil berujar memiliki mazhab berkompetisi. Sejak awal masuk partai berlambang pohon beringin itu, ia beberapa kali telah mengikuti pendaftaran ketum.
"Terkait dengan Golkar, jadikan ada pembukaan pendaftaran dan panitia membuka pendaftaran, cek aja, saya boleh dicek nggak pernah saya meminta untuk teman atau siapa kompetitor yang saya suruh mundur, enggak ada," ungkapnya.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.