BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Petani di Kabupaten Bekasi terancam gagal panen akibat ancaman kekeringan di lahan pertanian.
Salah satu petani di Desa Sukarahayu, Kabupaten Bekasi, Warna (40) mengatakan kondisi kekeringan telah terjadi selama dua bulan terakhir.
"Ini aja sudah hampir dua bulan, ada lagi air. Pendangkalan gini nyari air nya susah. Dari Kecamatan Sukatani ya kering air, dari pisang batu ya kering, ya bingung petani," kata Warna kepada wartawan, Kamis, 7 Agustus 2024.
Kekeringan yang melanda lahan pertanian ini terjadi tidak hanya sekali dua kali, melainkan sepanjang tahun.
Dampaknya, kualitas hasil panen dilahan pertanian seluan 2,2 hektar lahan tempat ia menanam padi tidak maksimal. Padi yang seharunya panen sesuai waktu, namun karena kekeringan menjadi rusak.
Tidak hanya itu, jumlah hasil panen tak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan untuk menanam padi.
"Kualitas padinya ngaruh. Kalau kagak ujan ya kagak nyawah. Normalnya dua hektar (dapat hasil) itu hampir 14 ton, sekarang cuma 4 kwintal," keluhnya.
Dalam situasi ini, para petani pun mengaku kehabisan modal, karena semua kebutuhan lainnya menjadi tidak tersedia atau tidak diutamakan.
"Buat modal garap sawah aja udah bingung lagi petani mikirinnya. Mending kalau airnya ada kita tani lagi, ini enggak ada airnya," bebernya.
Terpisah, Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan mengatakan akan menurunkan tim dari Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) dan Dinas Pertanian untuk mengatasi hal tersebut.
"Saya sudah turunkan tim dari SDA untuk survei, mengecek kebutuhan anggarannya, perbaikannya seperti apa, karena belum tersedia anggarannya," ucap Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan yang dikutip dari Bekasikab.go.id, jumat, 9 Agustus 2024.