Dalam melakukan pemeriksaan tersebut, baik fisik dan analisa sperma tentu juga membutuhkan persiapan yang harus dilakukan.
Namun, untuk pemeriksaan fisik tidak terdapat persiapan khusus yang harus dilakukan oleh pria.
Tetapi, untuk pemeriksaan analisa sperma terdapat persiapan khusus yang meliputi tidak mengeluarkan sperma (masa abstinen) baik melalui hubungan seksual, onani dan mimpi basah.
"Hal ini dilakukan setidaknya 2×24 jam sebelum pemeriksaan dilakukan," kata Cinta.
Hal lain yang harus dilakukan adalah pada saat pengumpulan sperma tidak boleh ada yang tumpah serta tercampur air. Untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan oleh dokter andrologi.
Seusai dilakukan pemeriksaan dan ditemukan gangguan, maka pasien dan dokter akan melakukan diskusi untuk menentukan langkah terbaik yang harus dilakukan.
Salah satu tindakan pengobatan yang biasa dilakukan adalah terapi atau merubah pola hidup yang lebih sehat.
Sedangkan waktu yang tepat untuk melakukan tes kesuburan ini tiga sampai enam bulan sebelum pernikahan dilakukan.
Hal ini bertujuan, bilamana terjadi gangguan dan masa perbaikan (sperma) yang membutuhkan waktu minimal selama tiga bulan.
Pemeriksaan ini penting dilakukan untuk mengetahui kondisi kesuburan sedini mungkin. Sebab salah satu tujuan menikah adalah untuk mendapatkan keturunan/menghasilkan kehamilan.
“Jika dari awal merasakan terdapat ganggaun kesuburan, maka segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Sedini mungkin tidak masalah, tujuannya adalah untuk membantu memperbesar peluang untuk menghasilkan keturunan atau terjadinya kehamilan,” paparnya.