Diabetic Nephropathy adalah ancaman serius bagi kesehatan ginjal akibat kelebihan gula dalam darah. (Canva)

Kesehatan

Kebanyakan Gula Bisa Bikin Ginjal Bocor? Simak Penjelasannya di Sini!

Rabu 17 Jul 2024, 16:54 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ada hal dalam dunia kesehatan yang perlu kamu tahu, yaitu jika tubuh mengkonsumsi banyak gula akan membuat ginjal menjadi bocor.

Penyakit itu disebut Diabetic Nephropathy atau sebagai Diabetic Kidney Disease, adalah kondisi di mana gula darah tinggi yang berkepanjangan merusak fungsi ginjal.

Ginjal kita terdiri dari jutaan unit kecil yang disebut nefron. Nefron ini bertugas menyaring darah dari limbah dan racun tubuh.

Mengutip dari utas dokter ginjal dengan akun media sosial X/@decsamh dan jurnal ilmiah dokter gizi Enny Probosari di media.neliti.com

Dampak Kelebihan Gula pada Ginjal

Kelebihan gula dalam darah yang berlangsung lama bisa menyebabkan beberapa masalah serius pada ginjal:

  1. Peradangan Kronis: Gula yang tinggi menyebabkan peradangan pada glomerulus dan tubulus ginjal.
  2. Kontraksi Pembuluh Darah: Pembuluh darah eferent yang seharusnya mengembalikan darah bersih ke tubuh jadi menyempit, meningkatkan tekanan di glomerulus dan menyebabkan protein keluar ke urine.
  3. Kerusakan Pembuluh Darah: Gula yang tinggi merusak pembuluh darah di ginjal, yang dalam jangka panjang bisa menyebabkan glomerulosclerosis, yaitu kerusakan glomerulus yang digantikan oleh jaringan ikat.

Mengapa Disebut Ginjal Bocor?

Ginjal yang "bocor" berarti fungsi filtrasinya tidak lagi optimal. Kebocoran ini bisa diketahui dengan tes urine lengkap untuk mendeteksi adanya proteinuria (protein dalam urine) atau dengan ACR urine untuk mengetahui seberapa berat kebocoran ginjal.

Penelitian tentang Faktor Risiko Nefropati Diabetik

Penelitian di Inggris menemukan beberapa faktor risiko utama untuk nefropati diabetik.

Dari sekian banyak faktor-faktor risiko tersebut, tidak semuanya bisa dijelaskan patofisiologinya, namun beberapa sumber pustaka dan jurnal menulis pembahasannya kurang lebih sebagai berikut: yaitu:

  1. Glikemia dan Tekanan Darah: Hiperglikemia dan tekanan darah tinggi sangat mempengaruhi progresivitas nefropati diabetik. Mekanismenya termasuk glikasi lanjut, jalur aldose reduktase, dan aktivasi protein kinase C (PKC) isoform.
  2. Ras: Beberapa ras tertentu lebih rentan terhadap nefropati diabetik.
  3. Diet dan Lipid: Pola makan dan kadar lipid dalam darah juga berperan penting.
  4. Genetik: Polimorfisme gen Angiotensin Converting Enzyme (ACE) dan angiotensinogen bisa mempengaruhi risiko nefropati diabetik. Penelitian menunjukkan bahwa genotip tertentu dapat meningkatkan kadar albuminuria pada pasien dengan diabetes.
  5. Riwayat Penyakit Kardiovaskuler: Penyakit ginjal kronis seperti nefropati diabetik sering terkait dengan penyakit kardiovaskuler. Faktor risiko umum termasuk hiperglikemia, hipertensi, kolesterol LDL tinggi, dan albuminuria. Faktor tambahan yang diduga berperan termasuk hiperhomosisteinemia, inflamasi, stres oksidatif, produk akhir glikasi, dimetilarginin asimetrik, dan anemia.

Pencegahan Kerusakan Ginjal Akibat Gula Berlebih

Gula darah yang tinggi dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko kerusakan dan kebocoran ginjal. Oleh karena itu, penting untuk bijak dalam mengonsumsi gula agar ginjal tetap sehat.

Diabetic Nephropathy adalah ancaman serius bagi kesehatan ginjal akibat kelebihan gula dalam darah.

Dengan memahami bagaimana gula berlebih merusak ginjal dan faktor-faktor risiko yang terkait, kita bisa lebih bijak dalam mengatur konsumsi gula sehari-hari dan menjaga kesehatan ginjal.

Dapatkan berita pilihan editor dan informasi menarik lainnya di saluran WhatsApp resmi Poskota.co.id. KLIK DISINI!
https://whatsapp.com/channel/0029VaSOwZqBvvsZqUNqja0q
 

Tags:
Diabetic NephropathyPenyakit Ginjalkesehatan ginjalKesehatantips kesehatan

Adam Taqwa Ganefin

Reporter

Adam Taqwa Ganefin

Editor