JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Yuk, kenali ciri-ciri bahaya kehamilan berdasarkan tingkat trimester yang dijelaskan oleh dr Fita Maulina, Sp.OG. Simak informasi lengkapnya pada artikel ini.
Salah satu dokter Sepsialis Obstertri dan Ginekologi (Obgin), dr. Fita Maulina Sp.OG mengatakan bahwa ibu hamil dapat mengenali bahaya kehamilan melalui tingkat trimester terlebih dahulu.
“Aku kasih tau ya, mengenali tanda bahaya (kehamilan) itu harus tahu dulu di trimester apa,” kata dr. Fita melalui Instagram @kmnc.clinic, dikutip pada Selasa, 16 Juli 2024.
Lantas, apa saja bahaya kehamilan berdasarkan tingkat trimester-nya? Simak informasi selengkapnya berikut ini.
1. Trimester I (Satu)
Dr. Fita menjelaskan bahwa ciri bahaya kehamilan pada trimester satu adalah ibu hamil mengalami Hiperemesis Gravidarum atau mual dan muntah yang berlebihan hingga tidak napsu makan serta mengalami penurunan berat badan.
“Trimester satu diharapkan memang tidak ada mual muntah yang berlebihan. Kita sebutnya Hiperemesis Gravidarum, itu mual muntah yang sampai nggak bisa makan bahkan sampai penurunan berat badan,”jelas dr. Fita.
Kemudian, munculnya flek secara terus menerus juga tidak baik untuk kehamilan trimester satu. Namun apabila munculnya hanya sesekali, maka masih dalam kategori aman.
“Yang kedua apabila ada flek-flek. Nah, idealnya memang kalau muncul flek sekali sih itu ngga apa-apa karena kan menempelnya kantong di dalam rahim pun itu bisa menyebabkan flek-flek. Namun kalau terus-menerus itu juga bahaya,” sambung dia.
2. Trimester II (Dua)
Hal serupa juga wajib diperhatikan pada trimester dua. Apabila terdapat keluhan flek hingga pendarahan maka kemungkinan besar terjada risiko plasenta menutupi jalan lahir.
Ibu hamil juga harus lebih memperhatikan tekanan darah pada trimester dua, jangan sampai melebihi angka 120/80 mmHG. Lalu, wajib mengenali tanda-tanda prematur kontraksi yang rentan terjadi pada akhir trimester dua atau menjelang trimester tiga.
“Prematur kontraksi ini biasanya dirasakan perutnya seperti kram jadi kencang seperti ketarik,” ucap dr. Fita.
“Namun bagaimana jika dibawa istirahat gak hilang malah makin sering apalagi disertai dengan adanya flek? Nah, udah deh itu berisiko banget terjadinya persalinan prematur,” lanjutnya.
3. Trimester III (Tiga)
Selain itu, tekanan darah pada ibu hamil trimester tiga juga tidak boleh di atas 120/80 mmHG untuk menghindari risiko hipertensi dan preeklampsi yang sangat berisiko juga saat melahirkan.
Pada trimester akhir ini, ibu hamil harus lebih fokus dengan terjadinya risiko ketuban pecah. Jangan sampai lalai agar bayi dalam kandungan selamat dan dalam kondisi baik sesaat dan sesudah proses melahirkan.
“Jadi kalau dirasakan seperti abis buang air kecil, celana dalamnya gak pernah kering karena pasti selalu lembab, maka pikirkan adanya kemungkinan ketuban pecah,” jelas dr. Fita.
Meski pun banyak hal yang harus diperhatikan saat masa kehamilan, kata dr Fita, ibu hamil harus tetap tenang saja selagi tidak pernah absen atau rutin kontron kehamilan tiap bulannya untuk mendapatkan evaluasi kesehatan ibu dan anak dalam kandungan.
Demikian informasi yang dapat Anda simak terkait larangan sikat gigi setelah melakukan beberapa hal.
Untuk mendapatkan informasi lengkapnya silakan bergabung dengan saluran WA Poskota di bawah ini: