JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf memohon maaf kepada masyarakat terkait peristiwa lima orang Nahdliyin yang bertemu Presiden Israel Isaac Herzog sehingga membuat gaduh.
"Saya mohon maaf kepada masyarakat luas, seluruhnya, bahwa ada beberapa orang dari kalangan Nahdlatul Ulama yang tempo hari pergi ke Israel, melakukan engagement di sana," ungkap Yahya kepada wartawan saat menggelar jumpa pers dikantor PBNU Jakarta, Selasa 16 Juli 2025.
Menurut Yahya dengan apa yang dilakukan kelima orang tersebut merupakan perbuatan tidak patut ditengah-tengah aksi genosida Israel kepada warga Palestina.
"Kami mengerti dan sangat memaklumi bahwa hal ini adalah sesuatu yang tidak patut dalam konteks suasana yang ada saat ini," tambahnya.
Pihaknya pun mengaku sudah mendapatkan konfirmasi ke lembaga-lembaga di bawah PBNU terkait keberangkatan lima nahdliyin ke Israel bertemu Herzog. Rupanya kelima orang tersebut tidak pernah koordinasi kepada lembaga mereka untuk bertemu Presiden Israel.
"Bahwa lembaga-lembaga di bawah PBNU, yang personelnya ke Israel ini, tak tahu dan tak ada pembicaraan kelembagaan. Sehingga yang dilakukan oleh anak-anak yang berangkat ke Israel itu tanggung jawab mereka pribadi dan tak terkait lembaga," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, untut dari bertemunya lima cendikiawan muda Nahdatul Ulama (NU) dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Pengurus PBNU pun memanggil kelima orang tersebut untuk dimintai keterangan.
Hal ini ditegaskan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf pemanggilan tersebut terkait viralnya beredar foto pertemuan dengan Presiden Israel.
“Yang bersangkutan akan dipanggil untuk dimintai keterangan dan penjelasan lebih dalam tentang maksud tujuannya, latar belakang, dan siapa yang memberangkatkan, serta hal-hal prinsip lainnya,” beber Saifullah Yusuf dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan.
Tidak hanya itu, pria yang akrab disapa Gus Ipul itu pun menambahkan bahwa PBNU juga segera memanggil pimpinan badan otonom (banom), serta lembaga yang menjadi pengabdian dari kelima orang tersebut.
“Ketua Umum juga akan memanggil pimpinan banom dan lembaga yang menjadi pengabdian yang bersangkutan,” tambahnya.
Dalam pemeriksaannya tersebut dikatakan Gus Ipul apabila ditemukan unsur pelanggaran organisasi, maka bukan tidak mungkin kelima orang itu akan diberhentikan dari statusnya sebagai pengurus lembaga atau banom.
Gus Ipul pun mengaku menyayangkan kunjungan kelima cendikiawan muda NU tersebut yang mengatasnamakan pemuda NU untuk bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog di Israel.
“Kelima orang tersebut tidak mendapat mandat PBNU, dan juga tidak pernah meminta izin ke PBNU sebelumnya,” terang Gus Ipul.
Berdasarkan pandangannya, kunjungan kelimanya ke Israel tersebut sebuah tindakan yang sangat tidak bijaksana di tengah situasi yang memanas antara Israel dan Palestina. Terlebih dikatakan Gus Ipul, NU sebagai organisasi berada di barisan depan mengutuk serangan terus-menerus yang dilakukan Israel.
“Kepergian mereka ke Israel adalah tindakan yang sangat-sangat tidak bijaksana, membingungkan, dan mendapatkan banyak kecaman yang nyata. Kunjungan itu juga melukai perasaan kita semua,” sesalnya.
Kelima cendekiawan muda NU tersebut diantaranya Gus Sukron Makmun, Dr. Zainul Maarif, Munawar Aziz, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Annafisah Dania.
Dalam foto yang viral tersebar semua kompak berpose mengelilingi Presiden Israel Isaac Herzog dengan senyum sumringah. Akibat foto inilah yang membuat marah sebagian besar tokoh muslim di tanah air di tengah-tengah genosida yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.