Meruncingnya Konflik PBNU-PKB

Sabtu 03 Agu 2024, 04:23 WIB
Massa yang tergabung Aliansi Santri Gus Dur menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Senen, Jakarta Pusat, Jumat (2/8/2024). Massa demo tampak mengenakan pakaian bernuansa merah dan hitam tersebut terlihat membawa berbagai banner berisi protes dan sejumlah tuntutan salah satunya meminta Ketua umum Gus Yahya dan Sekretaris Jenderal Gus Ipul PBNU Mundur. Poskota/Ahmad Tri Hawaari

Massa yang tergabung Aliansi Santri Gus Dur menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Senen, Jakarta Pusat, Jumat (2/8/2024). Massa demo tampak mengenakan pakaian bernuansa merah dan hitam tersebut terlihat membawa berbagai banner berisi protes dan sejumlah tuntutan salah satunya meminta Ketua umum Gus Yahya dan Sekretaris Jenderal Gus Ipul PBNU Mundur. Poskota/Ahmad Tri Hawaari

KONFLIK antara PBNU dengan PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) kini kian meruncing. Setelah Sekjen PBNU Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) mengungkapkan keinginan untuk mengambil alih PKB yang dilahirkan NU, kini muncul gerakan perlawanan.

Perlawanan itu adalah, munculnya isu Munaslub NU untuk menggoyang kepemimpinan PBNU di bawah KH Yahya Staquf (Gus Yahya), yang juga kakak kandung Menteri Agama (Yaqut) Yaqut Kholil Qoumas.

Konflik itu sendiri disebut-sebut berawal dari langkah DPR yang membentuk Pansus Angket Haji yang nadanya ingin menggoyang posisi Menteri Agama Yaqut. Kebetulan pengambilan keputusan pembentukan Pansus Angket Haji tersebut rapat paripurnanya dipimpin Cak Imin, Ketua Umum PKB.

Lantas, PBNU bereaksi, pertama ya niatan Gus Ipul untuk mengambil alih PKB. dengan membentuk Pansus berisi Tim 5 untuk ambil alih PKB. Kedua, PBNU lantas menggelar rapat pleno pengurus, dan salah satu hasilnya membentuk tim investigasi untuk menyelesaikan masalah konflik PBNU-PKB itu,

Namun, Gus Yahya malah menambahkan, jangan-jangan semua itu karena Menteri Agama Yaqut adiknya (Gus Yahya). Ini merupkan pandangan yang membawa persoalan ke masalah pribadi-pribadi.

Oleh karenanya, Cak Imin seakan membalas tuduhan Gus Yahya itu dengan mengatakan: “Pansus Angket Haji DPR itu nggak ada urusannya dengan PKB atau PBNU, paham!”

Dalam hal ini Cak Imin menjelaskan, Pansus Angket Haji itu keinginan masing-masing Fraksi yang semula bermula dari Komisi VIII DPR yanga mengurusi bidang haji, dan mitra kerja Menag.

Ternyata PBNU masih jalan terus, Gus Ipul memanggil mantan Sekjen PKB Lumnan Edy yang sekarang sudah bukan lagi pengurus DPP PKB. Lukman Edy membeberkan borok kepemimpinan Cak Imin, di antaranya soal keuangan, dan soal PKB yang mengurangi peran para kyai di Dewan Syuro PKB.

Kalau melihat perkembangan konflik PBNU dan PKB ini merupakan gambaran buruk di mata massa Nahdliyin atau jamaah NU. Mereka harus menyadari, NU adalah ormas terbesar di Indonesia. Utamanya ormas keislaman. Kalau konflik ini terus terjadi, terlihat mereka tidak profesional, kekanak-kanakan.

Selama ini NU sebagai contoh Islam yang moderat terkenal di seluruh dunia, akan tragis kalau jatuh ke konflik berwarna politik. Kalau konflik ini terus-terusan terjadi, maka pandangan orang luar akan pudar terhadap NU yang moderat, kini tak bisa dicontoh lagi, sebab di dalam terjadi konflik.

PBNU sendiri sudah menyatakan mengambil jarak yang sama dengan semua pihak, karena jamaah NU ada dimana-mana bukan di PKB saja. Maka akan lebih baik kalau NU mengurusi segi kemasyarakatan dan keumatan, serta keagamaan seperti digariskan para pendiri.

Berita Terkait
News Update