(Foto: Pinterest)

Kuliner

Bubur As Syura: Warisan Kuliner Melayu yang Mengajarkan Kebersamaan dan Kepedulian

Selasa 16 Jul 2024, 18:50 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Bubur As Syura merupakan salah satu kuliner tradisional yang memiliki makna mendalam dalam budaya masyarakat Melayu. 

Hidangan ini tidak hanya dikenal karena cita rasanya yang khas, tetapi juga karena nilai-nilai kebersamaan yang diusungnya. 

Bubur ini biasanya disajikan pada bulan Muharram, tepatnya pada hari Asyura, yang merupakan hari ke-10 dalam kalender Islam. 

Tradisi ini mengakar kuat terutama di wilayah Malaysia, Indonesia, dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya.

Bubur As Syura memiliki komposisi bahan yang beragam, mencerminkan keragaman budaya dan tradisi masyarakat yang menikmatinya. 

Bahan utama yang digunakan antara lain beras, kacang-kacangan, jagung, dan berbagai jenis sayuran. Beberapa resep juga menambahkan daging atau ayam untuk menambah cita rasa dan kandungan gizi. 

Proses memasaknya yang cukup panjang dan melibatkan banyak orang menambah nilai kebersamaan dalam tradisi ini.

Proses pembuatan bubur As Syura biasanya dilakukan secara gotong-royong, di mana anggota komunitas atau keluarga besar berkumpul untuk memasak bersama. 

Kegiatan ini menjadi momen penting untuk mempererat tali silaturahmi dan kerja sama antar anggota komunitas. 

Setiap orang memiliki peran masing-masing, mulai dari menyiapkan bahan hingga mengaduk bubur dalam kuali besar. Kebersamaan ini menjadikan acara memasak bubur As Syura lebih meriah dan bermakna.

Selain sebagai simbol kebersamaan, bubur As Syura juga memiliki nilai historis yang penting. Menurut beberapa sumber, tradisi ini berawal dari zaman Nabi Nuh AS, di mana setelah banjir besar, Nabi Nuh mengumpulkan sisa-sisa makanan yang ada dan memasaknya menjadi bubur untuk dibagikan kepada pengikutnya. 

Kisah ini memberikan pelajaran tentang pentingnya bersyukur dan berbagi, yang hingga kini terus diingat dan dilestarikan melalui tradisi pembuatan bubur As Syura.

Setiap daerah memiliki variasi tersendiri dalam pembuatan bubur As Syura, tergantung pada bahan yang tersedia dan selera lokal. 

Di Indonesia, misalnya, beberapa daerah menambahkan bumbu rempah khas yang memberikan cita rasa unik pada bubur ini. 

Hal ini menunjukkan fleksibilitas tradisi kuliner dalam beradaptasi dengan lingkungan dan budaya setempat, tanpa menghilangkan esensi dan makna aslinya.

Bubur As Syura juga sering kali dibagikan kepada masyarakat luas, terutama kepada mereka yang kurang mampu. 

Kegiatan ini menjadi bentuk nyata dari nilai-nilai sosial dan kepedulian terhadap sesama. Di beberapa tempat, bubur ini dibagikan di masjid-masjid atau di jalanan, dengan harapan dapat meringankan beban mereka yang membutuhkan. 

Tradisi ini mengajarkan pentingnya saling membantu dan berbagi rezeki. Dalam perkembangannya, bubur As Syura juga menjadi daya tarik wisata kuliner yang menarik minat banyak orang, termasuk wisatawan asing. 

Festival-festival kuliner yang menyajikan bubur As Syura kerap digelar untuk memperkenalkan keunikan kuliner ini kepada publik yang lebih luas. 

Ini menjadi salah satu cara untuk melestarikan dan mempromosikan warisan budaya yang kaya akan nilai-nilai positif.

Namun, tantangan dalam melestarikan tradisi bubur As Syura tidaklah sedikit. Modernisasi dan perubahan gaya hidup sering kali membuat generasi muda kurang tertarik untuk melanjutkan tradisi ini. 

Oleh karena itu, upaya edukasi dan sosialisasi perlu terus dilakukan agar generasi penerus tetap mengenal dan menghargai warisan budaya ini. 

Keterlibatan sekolah dan lembaga pendidikan dalam kegiatan budaya juga bisa menjadi salah satu solusi untuk menjaga tradisi ini tetap hidup.

Sebagai penutup, bubur As Syura bukan sekadar hidangan biasa. Ia adalah simbol kebersamaan, kepedulian, dan keberagaman budaya yang patut dilestarikan.
 
Dengan terus menjalankan tradisi ini, kita tidak hanya menjaga kekayaan kuliner, tetapi juga mewariskan nilai-nilai luhur kepada generasi yang akan datang. 
Bubur As Syura mengingatkan kita akan pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama dan menghargai setiap momen kebersamaan dalam kehidupan.

Tags:
Bubur Asyurabuburmakanan

Reporter

Administrator

Editor