Tradisi Dodol Betawi, Eksistensi Kuliner Tak Lekang Pada Zaman

Rabu 03 Apr 2024, 18:21 WIB
Para pekerja pengaduk dodol di tempat bu Aisyah di kawasan RA Kartini, Bekasi Timur. (Dok:Poskota/Ihsan Fahmi).

Para pekerja pengaduk dodol di tempat bu Aisyah di kawasan RA Kartini, Bekasi Timur. (Dok:Poskota/Ihsan Fahmi).

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Masyarakat tanah air tidak asing lagi dengan makanan khas dan melegenda yaitu Dodol Betawi.

Perkembangan zaman dan munculnya beraneka ragam kuliner tak membuat Dodol Betawi kehilangan eksistensi.

Namun seiring waktu, keberadaan Dodol Betawi jarang ditemukan dan muncul saat momen lebaran idul fitri dan Idul Adha.

Salah satu penjual Dodol Betawi bernama Aisyah di Kota Bekasi mengemukakan, makanan satu ini sudah melegenda sejak turun temurun.

"Dodol betawi beda dengan dodol lainnya, punya ciri khas, baik dari tekstur yang kenyal, manis, gurih dan gak lengket, berwarna coklat pekat dan beraroma kuat," kata Aisyah di rumahnya di Gang Mawar 9, RA Kartini, Bekasi Timur, Rabu 3 April 2024.

Pembuatan dodol betawi dilakukan dengan proses memakan waktu yang cukup panjang. 

Butuh waktu setidaknya 9 jam agar adonan dodol menjadi kenyal dan matang keseluruhan.

Apabila proses pembuatan dodol tidak diaduk secara perlahan, maka kualitas adonan tidak merata hingga gosong.

Pengadukan dodol juga memakai gagang kayu yang dimodifikasi seperti gayung.

"Butuh 8 atau 9 jam, di satu kuali itu butuh dua orang untuk mengaduk adonan dodol secara bersamaan secara terus menerus, kalau tidak ya gosong," sambungnya.

Selain itu dikatakan Aisyah, proses pembuatan Dodol Betawi menggunakan api dari kayu yang dibakar.

"Sudah dicoba masaknya pakai gas tapi hasilnya jelek, harus pakai kayu dibakar, karena apinya stabil dan pas, dodol dimasak di atas kuali menggunakan tungku besar," terang Aisyah.

Sesuai nama kuliner yang melegenda, dodol betawi ini kerap menjadi jamuan penting dan sakral di masyarakat khususnya adat Betawi.

Tak lengkap seperti lebaran Betawi, lalu momentum puasa Ramadhan hingga lebaran, pasti masyarakat adat Betawi menyajikan dodol sebagai salah satu menu andalan.

"Iya Dodol Betawi kan suka jadi elemen penting bawaan seseorang untuk momen sakral, seperti orang nikahan, kue khas lebaran dan agenda kegiatan masyarakat Betawi," terang Aisyah.

Saat ini Aisyah membuka gerai penjualan Dodol Betawi di rumahnya. Harga dodol yang ditawarkan sangat beragam dan kompetitif.

Untuk ukuran wadah besek ukuran 1 kilogram dijual Rp 85 ribu, untuk ukuran 2 kilogram dalam wadah mika plastik dijual Rp125 ribu, lalu ada satuan dodol dalam plastik Rp 35 ribu hingga. (Ihsan Fahmi).

Berita Terkait
News Update