Faktor Penyebab Serangan Jantung di Usia Muda, Kenali Segera!

Kamis 11 Jul 2024, 19:10 WIB
Ilustrasi faktor penyebab mengapa henti jantung bisa menyerang kalangan usia muda. (sumber: pexels)

Ilustrasi faktor penyebab mengapa henti jantung bisa menyerang kalangan usia muda. (sumber: pexels)

POSKOTA.CO.ID - Serangan jantung yang memicu kondisi henti jantung dan menyebabkan kematian, juga terjadi pada kalangan usia muda. Bahkan tidak hanya muda tapi juga bisa menyerang mereka yang sehat dan bugar.

Salah satu contohnya adalah pesepak bola muda Mesir Ahmed Refaat yang meninggal dunia secara tiba-tiba dan tragis di stadion saat laga berlangsung.

Otot jantungnya tiba-tiba berhenti saat pertandingan sepak bola Maret 2024 lalu. Kematian mendadak ini bukan sekadar berita olahraga yang mengejutkan, melainkan sebuah peringatan yang mengingatkan kita bahwa orang sehat pun bisa menghadapi risiko kesehatan yang fatal tanpa peringatan.

Henti jantung, yang juga dikenal sebagai serangan jantung mendadak, adalah suatu kondisi yang terjadi ketika jantung gagal memompa darah secara efektif, sehingga menyebabkan terhentinya sirkulasi darah dan pernapasan.

Kondisi ini dapat menyerang orang-orang dari segala usia, termasuk atlet muda yang mungkin terlihat bugar dan sehat.

Insiden Ahmed Refaat mengingatkan tentang pentingnya meningkatkan kesadaran masalah kesehatan dan perlunya meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemeriksaan kesehatan berkala untuk deteksi dini terhadap segala risiko yang dapat mengancam kehidupan.

Seperti telah disebutkan, henti jantung atau serangan jantung mendadak merupakan keadaan darurat medis yang disebabkan oleh jantung kehilangan kemampuannya untuk memompa darah secara efisien. Sehingga mengakibatkan terhentinya sirkulasi darah dan gangguan denyut nadi.

Kondisi ini sering terjadi akibat kerusakan pada sistem konduksi listrik jantung, sehingga menyebabkan aritmia jantung yang dapat berakibat fatal jika tidak ditangani segera.

Kemungkinan penyebab kondisi ini berkisar dari kelainan jantung bawaan, seperti hipertrofi ventrikel kiri, atau kelainan genetik yang memengaruhi fungsi kelistrikan jantung, seperti sindrom long QT dan sindrom Wolff-Parkinson-White.

Dalam kasus lain, penyebabnya mungkin miokarditis, yang bisa disebabkan oleh virus atau bakteri yang menyerang jantung secara langsung.

Mengapa Usia Muda Bisa Kena Serangan Jantung?

Penelitian menunjukkan bahwa kaum muda, termasuk atlet, yang melakukan aktivitas fisik tingkat tinggi mungkin berisiko lebih besar mengalami serangan jantung mendadak akibat stres hebat yang dialami jantung selama penampilan atletik tingkat tinggi, terutama jika terdapat gejala yang tidak terdiagnosis, atau masalah kelistrikan pada jantung.

Henti jantung mendadak dapat disebabkan oleh beberapa sebab, yang terpenting adalah penyakit jantung keturunan seperti hipertrofi miokard dan ventrikulopati kanan regulasi, yaitu kondisi yang dapat menyebabkan perubahan besar atau kelainan pada jantung sehingga menimbulkan masalah serius pada ritme jantung.

Selain itu, miokarditis, yang seringkali disebabkan oleh infeksi virus, dapat menyebabkan serangan jantung. Peradangan ini dapat melemahkan jantung dan mengganggu kemampuannya memompa darah secara efektif, sehingga meningkatkan risiko serangan jantung mendadak.

Aktivitas fisik yang berlebihan atau intens, terutama pada atlet dengan masalah jantung yang tidak terdiagnosis, juga berpotensi menjadi faktor risiko serangan jantung.

Stres fisik yang ekstrim dapat menyebabkan gangguan irama jantung, terutama jika jantung sudah memiliki kelainan struktural atau kelistrikan sebelumnya.

Alasan-alasan ini menunjukkan kebutuhan mendesak untuk melakukan pemeriksaan rutin dan evaluasi medis terhadap atlet dan orang yang aktif untuk mendeteksi dini masalah jantung yang mungkin berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat.

Dapatkan berita pilihan editor dan informasi menarik lainnya di saluran WhatsApp resmi Poskota.co.id. GABUNG DI SINI

Berita Terkait

News Update