Duet Anies-Kaesang di Pilgub Jakarta Dinilai Bisa Pertemukan Jokowi dan Megawati

Minggu 23 Jun 2024, 02:35 WIB
Calon Gubernur Jakarta Anies Rasyid Baswedan saat menyambangi dan bertemu Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa Hasbiallah Ilyas dalam silaturahmi di Kantor DPW PKB DKI Jakarta di Perintis Kemerdekaan, Pulo Gadung, Kamis (13/6/2024). Partai Kebangkitan Nasional secara resmi mengusung Anies Rasyid Baswedan sebagai calon Gubernur Jakarta di Pilkada periode 2024-2029 dukungan tersebut disampaikan melalui surat rekomendasi yang dibacakan pimpinan PKB Jakarta. (Poskota/Ahmad Tri Hawaari)

Calon Gubernur Jakarta Anies Rasyid Baswedan saat menyambangi dan bertemu Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa Hasbiallah Ilyas dalam silaturahmi di Kantor DPW PKB DKI Jakarta di Perintis Kemerdekaan, Pulo Gadung, Kamis (13/6/2024). Partai Kebangkitan Nasional secara resmi mengusung Anies Rasyid Baswedan sebagai calon Gubernur Jakarta di Pilkada periode 2024-2029 dukungan tersebut disampaikan melalui surat rekomendasi yang dibacakan pimpinan PKB Jakarta. (Poskota/Ahmad Tri Hawaari)

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Pengamat politik sekaligus akademisi Universitas Islam 45 (Unisma) Bekasi, Adi Susila memberikan pandangan soal kemungkinan duet Anies Baswedan dan Kaesang Pangarep pada Pilgub Jakarta 2024.

Menurut Adi, meski kabar gagal duet itu berhembus, segala sesuatu bisa mungkin terjadi dalam politik. "Di politik segala kemungkinan bisa terjadi," ucap Adi Susila saat dikonfirmasi, Sabtu 22 Juni 2024.

Adi mengatakan, bila keduanya diduetkan sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, maka dapat mempersatukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Sebenarnya jika Anies berpasangan dengan Kaesang bisa menjadi titik temu atau mempertemukan kepentingan Bu Mega dan Pak Jokowi yang akhir akhir ini sepertinya agak renggang," jelasnya.

Jika keduanya tidak jadi berpasangan, lanjut Adi, hal ini tidak mengherankan karena Anies Baswedan selama ini dianggap antitesis dari kepemimpinan Jokowi.

"Jika pasangan ini tidak jadi, sepertinya Anies memang diposisikan sebagai antitesis Jokowi," papar Adi sebagai dosen FISIP Unisma Bekasi.

Dia juga berpandangan, Anies saat ini butuh kendaraan politik untuk masuk ke bursa cagub-cawagub Jakarta 2024.

"Kemungkinan besarnya, Anies tidak bisa nyalon, karena semua parpol merapat ke koalisi pemerintah. Kalau ini terjadi, pasangan calon kepala daerah akan dibagi bagi di antara koalisi pemerintah," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Anies Baswedan merespons pernyataan dari Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep yang menilai ada perbedaan antara dirinya dengan Anies.

Anies menanggapi santai dengan menyebutkan setiap orang tentu punya pemikiran masing-masing yang harus dihormati.

"Ya, kita hormati setiap pandangan, menghormati setiap pemikiran," ucap Anies saat di Pekan Raya Jakarta (PRJ) Kemayoran, Jakarta, Jumat, 21 Juni 2024 lalu. (Ihsan Fahmi)

Dapatkan berita pilihan editor dan informasi menarik lainnya di saluran WhatsApp resmi Poskota.co.id. GABUNG DI SINI

Berita Terkait
News Update