PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengaku kewalahan menangani sampah di sepanjang pesisir Pantai Teluk, Kecamatan Labuan, Pandeglang, Banten.
Pasalnya, kata dia, kondisi sampah di pesisir Pantai Teluk ini cukup membludak, bahkan perharinya mencapai 16,5 ton, sementara Pemkab Pandeglang baru mampu mengangkut sampah sebanyak 3 ton perhari.
"Dari jumlah 16,5 ton, kami baru mampu mengangkut sampah ke TPSA sebanyak 3 ton perhari. Kami kewalahan," ungkap Bupati Irna, Minggu, 9 Juni 2024.
Alhasil, kata Irna, penanganan sampah Teluk ini perlu dilakukan secara pentahelix. Ia meyakini jika Pemprov Banten dan pemerintah pusat serta pihak lainnya telah turut serta dalam menangani masalah sampah Teluk ini.
"Memang kami kewalahan, tapi kami terus berupaya, program Selasa Bersih juga sudah lama kami lakukan, tapi memang tidak tertangani secara maksimal, karena sampah terus datang secara bertubi-tubi," katanya.
Menurutnya, masalah sampah Teluk ini cukup pelik selama puluhan tahun. Memang, kata Irna, yang nakal adalah masyarakatnya yang membuang sampah secara sembarangan, tapi harapan besarnya ini bisa tertangani secara maksimal.
"Kami tidak ingin sampah laut ini menjadi bom waktu bagi anak-cucu kita di masa depan. Sehingga perlu penanganan secara kolaborasi," ujarnya.
Pemkab Pandeglang juga menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak Pemprov Banten, dan Kementrian Lingkungan Hidup yang sudah turun tangan dalam menangani masalah sampai Pantai Teluk ini.
"Selain penanganan sampah yang saat ini dilakukan, kami juga berharap pembangunan breakwater atau pemecah ombak dilanjutkan lagi supaya sampah tidak menumpuk di pesisir pantai ini," katanya.
Irna juga menjelaskan, selama 3 bulan penanganan sampah di Pantai Teluk Labuan ini, sudah ada sebanyak 256 ton sampah yang sudah diangkut ke TPSA.
"Kami berharap ada solusinya seperti pembangunan breakwater juga penangkap sampah di sungai Cipunten Agung, dan kami percaya bahwa Pemprov Banten akan terus memberikan dukungan kepada kami dalam menangani sampah Teluk ini," tuturnya lagi.
Sementara, Pj Gubernur Banten, Al Muktabar mengatakan sudah merancang dan akan menggunakan konsep melihat peluang dari sebuah masalah.
"Kita akan membuat konsep semacam reklamasi dalam menangani masalah sampah di Teluk Labuan ini. Karena sampah yang bercampur pasir ini akan menjadi kawasan baru, yakni tanah timbul," katanya.
Bahkan, tambah Al Muktabar, jika lahan timbul sudah terbentang luas di kawasan ini, maka bisa dikembangkan untuk destinasi wisata, kuliner dan lain sebagainnya.
"Polanya kita akan menarik CSR atau kita pinjem dari penyelenggara-penyelenggaran pembangunan di Banten. Dan anggaran pemerintah pun ada, tapi akan dilakukan secara bertahap," tandasnya. (Samsul Fatoni)
Dapatkan berita pilihan editor dan informasi menarik lainnya di saluran WhatsApp resmi Poskota.co.id. GABUNG DI SINI