JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sudah dua pekan film Vina: Sebelum 7 Hari bertengger terus di Top 10 Bioskop di seluruh Indonesia. Bahkan film garapan Anggy Umbara ini sudah meraih 5 juta penonton.
Angka yang cukup fantastis untuk sebuah film dalam kurun waktu 2 minggu. Film yang dilatarbelakangi kisah nyata mengenai kasus pembunuhan Vina Dewi Arista di Cirebon pada 2016 silam ini membuat penasaran banyak orang.
Tidak hanya itu, melejitnya film tersebut pun banyak mengundang kontroversi mulai dari pihak polisi yang kembali untuk menyelidiki kasus pembunuhannya yang pelakunya belum sepenuhnya tertangkap.
Hingga dua hari lalu, penyidik Polda Jabar berhasil menangkap orang yabg diduga otak pelaku pembunuhan yakni Egy. Padahal sudah delapan tahun sejak polisi mengeluarkan Daftar Pencarian Orang (DPO) dikeluarkan.
Belum lagi beberapa kisah kesurupan penonton ditengah-tengah menyaksikan film tersebut dibeberapa daerah membuat banyak orang penasaran.
Dengan banyaknya kisah dibalik film itu pulalah yang membuat film bergenre drama horor ini membuat penasaran banyak orang untuk menonton.
Namun diantara semua itu, dari segi bisnis pembuatan film Vina: Sebelum 7 Hari ini dapat dipastikan menuai untung besar. Bahkan apabila mengacu pada film-film yang laku keras dipasaran, dengan pencapaian 5 juta penonton itu ditaksir pendapatannya mencapai Rp200 miliar.
Hal ini mengacu pada pernyataan Joko Anwar dalam beberapa filmnya yang selalu meledak dipasaran. Dirinya pernah mengeluarkan pernyataan untuk mengetahui jumlah perolehan bisa dikalikan harga tiket misalnya Rp40.000 dikali jumlah total penonton.
Nah, untuk Vina: Sebelum 7 Hari ini berhasil memperoleh 5 juta penonton. Apabila dikalikan Rp40 ribu maka totalnya mencapai Rp200 milyar.
Tentu akan tersebut akan terus bertambah seiring bertambahnya jumlah penonton yang penasaran setiap harinya.
Pengumuman tembusnya jumlah penonton hingga 5 juta itu dikabarkan langsung oleh sang sutradara Anggy Umbara, melalui Instagram pribadinya, Rabu 22 Mei 2024.
"Sampai sore ini sudah 5.000.000++ orang mendoakan Almarhumah Vina," tulis Anggy dalam keterangannya dikutip Poskota, Kamis 23 Mei 2024.
Sedangkan produser film tersebut Dheeraj Kalwani melalui unggahan di Instagram Story juga membagikan informasi mengenai top 10 film Indonesia terlaris sepanjang masa.
Diungkapkan Dheeraj, dengan jumlah penonton tersebut, film Vina otomatis masuk ke dalam daftar box office. Dari 10 film terlaris yang pernah ada, Vina: Sebelum 7 Hari.
Hingga kini posisinya berada diperingkat delapan film terlaris di Indonesia. Diprediksi peringkat itu akan terus naik, mengingat film Vina masih tayang di bioskop hingga saat ini.
Selain itu, ditengah-tengahnya diputar film tersebut dibioskop, kasus sebenarnya Vina pun kembali diusut oleh pihak kepolisian. Bahkan Polda Jawa Barat berhasil menangkap Egy yang diduga pelaku utama dari tiga DPO (Daftar Pencarian Operasi) yang ditetapkan polisi.
Desakan kuat dari netijen pun membuat polisi baru memgambil tindakan dengan melakukan pengusutan kembali. Banyak kejanggalan yang ada dalam kasus tersebut.
Salahsatunya pengakuan salah seorang tersangka yang telah bebas dari penjara yakni Saka Tatal, yang telah bebas pada 2020 silam, mengungkapkan fakta mengejutkan saat ia di penjara.
"Kronologi saya kurang paham (soal kasus Vina dan Eki), karena saya tidak ada di tempat waktu itu," ujar Saka kepada wartawan.
Dirinya mengaku pada saat kejadian tersebut dirinya sedang berada dirumahnya tidak melakukan kejahatan seperti yang dituduhkan.
"Saya ada di rumah lagi sama kakak saya dan paman saya dan teman-teman. Saya gak kenal sama Eki dan Vina," bebernya.
Dalam film Vina: Sebelum 7 Hari yang diproduksi oleh Dee Company dibintangi beberapa aktor diantaranya Nayla Denny Purnama, Lydia Kandou, dan Gisellma Firmansyah.
Film tersebut mengisahkan kisah nyata mengerikan yang dialami seorang gadis bernama Vina dan kekasihnya, Eky, yang ditemukan tewas dengan tubuh yang sudah hancur di Cirebon tahun 2016 silam.
Awalnya, keluarga mengira kematian mereka disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas. Namun, pihak kepolisian yang menangani kasus ini menemukan banyak kejanggalan dan memutuskan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut dan ditangkap sejumlah pelaku.