Tata Cara Puasa Syawal 2024 Lengkap Dengan Niat dan Doa Buka Puasanya(sumber: freepik)

LIFESTYLE

Tata Cara Puasa Syawal 2024 Lengkap Dengan Niat dan Doa Buka Puasa

Rabu 10 Apr 2024, 10:36 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Setelah melaksanakan puasa Ramadhan 2024 sebulan penuh, sebagian umat Muslim akan melaksanakan ibadah sunnah puasa Syawal. 

Ibadah sunnah puasa Syawal ini dilaksanakan setelah hari Raya Idul Fitri 2024. Biasanya dilaksanakan selama enam hari. 

Menjalankan ibadah sunnah puasa Syawal selama enam hari memiliki keutamaannya, yakni setara berpuasa selama setahun penuh. 

Hal tersebut sebagaimana disebutkan dalam hadis Abu Ayyub Al-Anshari r.a, bahwa Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim, no. 1164).

Adapun tata cara melaksanakan Puasa Syawal sama dengan tata cara puasa lainnya secara umum. Berikut tata caranya,

1. Melafalkan niat

Sebelum melaksanakan Puasa Syawal, sama seperti puasa Ramadhan, diawali dengan niat terlebih dahulu. 

Niat Puasa Syawal

Berikut ini niat untuk puasa sunnah di bulan Syawal :

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawwal esok hari karena Allah SWT.”

Untuk puasa sunah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.

Ia juga dianjurkan untuk melafalkan niat puasa Syawal pada siang hari.

Berikut ini lafalnya :

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawwal hari ini karena Allah SWT.”

2. Makan sahur

Makan sahur dapat dilaksanakan sebelum menjalankan Puasa Syawal, dan merupakan sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan. 

Makan sahur dapat dilaksanakan sebelum terbitnya fajar, atau sebelum adzan Subuh berkumandang.

Namun, tidak makan sahurpun tidak apa-apa jika kuat, karena Puasa Syawal yang dijalankan akan tetap sah.

3. Menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa

Sama seperti puasa Ramadhan, puaa Syawal pun senantiasa menahan diri dari segala hal yang dapat membatalkan puasa.

Misalnya seperti makan, minum, serta hal lain yang dapat membatalkan puasanya.

Menahan diri dari hal yang dapat membatalkan puasa dimulai sejak terbit fajar hingga tenggelamnya matahari atau waktu Maghrib.

4. Berbuka puasa

Seperti pada puasa Ramadhan, Puasa Syawal pun disunnahkan untuk menyegerakan berbuka puasa ketika matahari terbenam, yakni bersamaan dengan masuknya waktu Maghrib.

Doa Berbuka Puasa Syawal

Terdapat dua doa yang bisa kamu lafalkan untuk berbuka puasa Syawal.

Doa pertama:

Terdapat sebuah hadits shahih tentang doa berbuka puasa, yang diriwayatkan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

ذَهَبَ الظَّمَأُ، وابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَاللهُ

“Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah-ed.”

"Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki." (Hadits shahih, Riwayat Abu Daud [2/306, nomor 2357] dan selainnya; lihat Shahih al-Jami’: 4/209, nomor 4678)

Periwayat hadits adalah Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma. Pada awal hadits terdapat redaksi, “Abdullah bin Umar berkata, ‘Jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuka puasa, beliau mengucapkan ….‘”

Yang dimaksud dengan إذا أفطر adalah setelah makan atau minum yang menandakan bahwa orang yang berpuasa tersebut telah “membatalkan” puasanya (berbuka puasa) pada waktunya (waktu berbuka).

Oleh karena itu doa ini tidak dibaca sebelum makan atau minum saat berbuka.

Sebelum makan tetap membaca basmalah, ucapan “bismillah” sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فَإِنْ نَسِىَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فِى أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ

“Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta’ala. Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta’ala di awal, hendaklah ia mengucapkan,

“Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya)”. (HR Abu Daud nomor 3767 dan At Tirmidzi nomor 1858. At Tirmidzi mengatakan hadits tersebut hasan shahih. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits tersebut shahih)

Doa kedua:

Adapun doa yang lain yang merupakan atsar dari perkataan Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash radhiyallahu ‘anhuma adalah,

اَللَّهُمَّ إنِّي أَسْألُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ، أنْ تَغْفِرَ لِيْ

“Allahumma inni as-aluka bi rohmatikal latii wasi’at kulla syain an taghfirolii-ed”

[Ya Allah, aku memohon rahmatmu yang meliputi segala sesuatu, yang dengannya engkau mengampuni aku] (HR Ibnu Majah: 1/557, nomor 1753; dinilai h

asan oleh al-Hafizh dalam takhrij beliau untuk kitab al-Adzkar; lihat Syarah al-Adzkar: 4/342).

Tags:
puasapuasa syawalNiat Puasa Syawal

Resi Siti Jubaedah

Reporter

Resi Siti Jubaedah

Editor