Ilustrasi bunuh diri terjun dari lantai gedung. (kartunis: poskota)

NEWS

Ibu Sekeluarga yang Terjun Bebas dari Lantai 22 Apartemen Jakut Sempat Berdoa di Klenteng Hunian

Senin 11 Mar 2024, 09:15 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ibu dari satu keluarga yang terjun bebas dari lantai 22 Apartemen Penjaringan, Jakarta Utara, sempat berdoa di Klenteng hunian yang berada di rooftop.

Diketahui, satu keluarga terdiri dari empat orang yakni EA (51), AEL, JWA (13), dan JL (15) tewas setelah terjun dari lantai 22 apartemen.

"Di sini yang perempuan yang satu (si ibu inisial AEL) sembahyang," kata penjaga klenteng yang enggan disebutkan namanya, Minggu malam, 10 Maret 2024.

Pria berbadan gempal tersebut juga mengatakan, anak perempuan berinisial JL sempat memberikan uang Rp50 ribu untuk sumbangan.

"Yang satu anak perempuan yang paling tua (JL) ambil uang 50 ribu untuk sumbangan," paparnya.

Sebelumnya diberitakan, satu keluarga terdiri dari empat orang tewas setelah melompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan Tower Topas, Penjaringan, Jakarta Utara pada Sabtu sore, 9 Maret 2024.

Kapolsek Penjaringan, Kompol Agus Ady Wijaya mengatakan kejadian bermula saat keluarga tersebut tiba di apartemen dengan menggunakan mobil Gran Max B-2972-BIQ Sabtu sekitar pukul 16.02 WIB. 

"Mereka masuk ke dalam lift. Saat itu tampak sang ayah mencium kening dari anak-anaknya dan istrinya," kata Agus, Minggu, 10 Maret 2024.

Setelah mencium kening istri dan anaknya, AEL terlihat mengumpulkan ponsel seluruh anggota keluarganya, kemudian naik ke atas.

“Pukul 16.05 WIB, keluar dari lift di tangga 21 berdasarkan cctv, naik ke tangga darurat untuk ke rooftop apartemen,” ujarnya.

Saat kejadian, petugas keamanan mendengar bunyi benturan keras. Ternyata saat dilakukan pengecekan, ditemukan 4 orang jenazah dengan kondisi mengenaskan.

"Ternyata ada empat mayat yang tergeletak. Hasil pengecekan sementara, betul bahwa ternyata empat orang yang ditemukan tewas tergeletak, pakaian-pakaian yang digunakan," ungkapnya.

Sementara itu, salah satu penghuni apartemen yang enggan disebutkan namanya mengatakan, keluarga tersebut melompat diduga karena permasalahan ekonomi yakni desakan penagihan utang. 

"Saya pernah lihat orang tagih dia kan, orang namanya tagih utang kan pasti ada sedikit kasar atau gimana kan, dari situ saya tahu (karena) ekonomi," katanya.

Korban pernah bercerita jika rumahnya telah disita oleh bank. Oleh sebab itu, dia memutuskan meninggalkan apartemen dan pergi ke Solo, Jawa Tengah.

"Cuma terakhir dia mau pergi, rumah dia udah disita bank, dia kan kongsi kapal sama sodaranya, habis gak dapat apa-apa. Terakhir-terakhir dia bilang mau pindah ke Solo kan," pungkasnya. 

Diketahui, hingga saat ini pihak kepolisian masih mendalami motif satu keluarga yang memutuskan melompat dari lantai 22 di Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara tersebut. (Pandi)

Tags:
Sekeluarga Bunuh DiriApartemen PenjaringanloncatJakarta Utara

Pandi Ramedhan

Reporter

Firman Wijaksana

Editor