ADVERTISEMENT

3 WNI ABK Penangkap Ikan Tewas di Korsel

Senin, 11 Maret 2024 08:39 WIB

Share
Ilustrasi kapal penangkap ikan tenggelam. (ist)
Ilustrasi kapal penangkap ikan tenggelam. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tiga warga negara Indonesia (WNI) anak buah kapal (ABK) penangkap ikan yang tenggelam di Laut Yeosu Selatan, Korea Selatan, telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Jenazah ketiga WNI tersebut ditemukan pada Minggu, 10 Maret 2024 bersama jasad seorang ABK warga Korsel.

Menurut Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha, proses pencarian masih terus dilakukan oleh penjaga pantai Korsel (Korean Coast Guard/KCG) untuk menemukan lima ABK lainnya, terdiri dari empat ABK WNI dan satu ABK Korsel.

“KBRI Seoul telah mengirimkan Tim Pelindungan WNI ke Tongyeong, sekitar lima jam perjalanan darat dari Seoul. Tim berkoordinasi erat dengan KCG untuk proses pencarian dan Rumah Sakit SAE Tongyeong untuk proses penanganan jenazah,” kata Judha melalui pesan singkat.

Sementara itu, Kemlu telah berhasil menghubungi seluruh keluarga tujuh WNI ABK kapal penangkap ikan 2 Haesinho untuk menyampaikan informasi terkini mengenai proses pencarian dan penanganan jenazah.

Kapal nelayan 2 Haesinho tenggelam pada Sabtu pagi, 9 Maret 2024 waktu setempat di perairan yang berlokasi di 68 kilometer selatan pulau di Kota Tongyeong, Provinsi Gyeongsang Selatan, yang berada di ujung selatan Korsel.

Sembilan anggota kru, termasuk tujuh WNI, berada di kapal seberat 29 ton yang terbalik tersebut.

Mengutip dari Yonhap News Agency, kapal nelayan seberat 20 ton itu terbalik di perairan sekitar 68 kilometer dari selatan sebuah pulau di Tongyeong, Provinsi Gyeongsang Selatan, pada Sabtu, 9 Maret 2024 pukul 06:29 waktu setempat.

Para pejabat Korea Selatan mengatakan 12 kapal patroli penjaga pantai, empat dari angkatan laut, dan enam helikopter sedang melakukan operasi pencarian di lokasi insiden.

Pihak berwenang mengaku tidak menemukan tanda-tanda kapal tersebut sempat menabrak kapal lain atau menabrak batu karang. Penyebab terbaliknya kapal belum diketahui. (Rizal)

ADVERTISEMENT

Reporter: Rizal Siregar
Editor: Firman Wijaksana
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT