ADVERTISEMENT

Kapal Selam Tak Berawak Milik Houthi Jadi Ancaman Baru bagi AS di Laut Merah

Selasa, 20 Februari 2024 12:21 WIB

Share
Kapal Selam Tak Berawak Milik Houthi Jadi Ancaman Baru bagi AS di Laut Merah (Foto: ist)
Kapal Selam Tak Berawak Milik Houthi Jadi Ancaman Baru bagi AS di Laut Merah (Foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS), Pentagon mengatakan, pasukannya melakukan serangan pertahanan diri terhadap lima target di wilayah Yaman setelah Houthi menggunakan kapal selam tak berawak untuk pertama kalinya sejak serangan di Laut Merah dan Teluk Aden dimulai.

Melansir ABC News, Selasa (20/2/2024), mantan pejabat Pentagon dan CIA, Mick Mulroy menilai bahwa kapal selam yang digunakan itu menunjukkan bahwa kemampuan kelompok militan Yaman tersebut semakin meningkat dan memiliki pergeseran strategi.

"Kapal permukaan dan bawah permukaan tanpa awak kemungkinan lebih sulit dideteksi dan dihancurkan daripada pesawat tanpa awak dan rudal anti-kapal. Houthi tidak mungkin mampu membuat senjata ini sendiri, jadi kemungkinan besar senjata ini berasal dari Iran," kata Mulroy.

Selain kapal selam tak berawak yang ditembak pada hari Minggu, militer AS mengatakan bahwa mereka juga menembak sebuah kapal tak berawak yang bergerak di permukaan, serta rudal jelajah anti-kapal yang merupakan sebagian besar target AS di gudang senjata Houthi.

Houthi beroperasi di beberapa wilayah Yaman setelah gencatan senjata dalam perang saudara di Yaman. Pasukan IRGC, cabang pasukan militer rezim Iran, mendukung penuh Houthi dan kelompok bersenjata lainnya dengan senjata dan pendanaan.

“Houthi dan IRGC menyesuaikan strategi mereka, tampaknya karena mereka belum berhasil menyerang kapal angkatan laut AS," kata Mulroy. 

Houthi telah menargetkan kapal-kapal AS namun tidak berhasil, sementara AS telah meningkatkan serangan pertahanan sejak kelompok milisi terpisah, yang juga didukung oleh Iran, menyerang pangkalan AS di Yordania dan menewaskan tiga anggota militer.

"Jika satu atau beberapa senjata ini berhasil masuk dan membunuh pelaut AS, Iran harus bertanggung jawab secara langsung," kata Mulroy.

Sistem senjata tak berawak itu merupakan ancaman akut, kata Mulroy, karena mereka dapat membanjiri pertahanan kapal dengan menyerang dari berbagai dimensi, yang disebut ‘serangan kawanan’.

Houthi pada hari Senin (19/2/024) mengatakan bahwa mereka telah melakukan lima serangan dalam 24 jam terakhir. Dua kapal Amerika ditargetkan di Teluk Aden, serta menenggelamkan sebuah kapal Inggris, kata Houthi dalam sebuah pernyataan.

ADVERTISEMENT

Reporter: Rivera Jesica Souisa
Editor: Rivera Jesica Souisa
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT