ADVERTISEMENT

Cerita Korban Bentrokan Dua Kelompok di Kota Serang: Akui Lihat Pelaku Bawa Senpi

Minggu, 10 Maret 2024 14:55 WIB

Share
Ilustrasi bentrokan dua kelompok di Kota Serang. (Poskota.co.id/Suroso Imam Utomo)
Ilustrasi bentrokan dua kelompok di Kota Serang. (Poskota.co.id/Suroso Imam Utomo)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Nasib nahas dialami Muhamad Husna (39), warga Perumahan Kamilan Ciracas Permai, Kelurahan Gelam, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang yang menjadi korban bentrok dua kelompok.

Ia menceritakan, peristiwa kekerasan terhadapnya terjadi seusai dirinya menyantap bakso di Jalan Kolonel Tubagus Suwandi, Kota Serang pada Sabtu, 9 Maret 2024 sekitar pukul 17.00 WIB.

Saat itu, Husna melihat ada sekelompok orang mengendari motor sambil menunjuk bengis ke arahnya. Kemudian, para pelaku melucuti dan menganiaya Husna hingga pingsan.

"Orang-orang pada belok ngeliatin saya, bawa motor nunjuk-nunjuk. Baju saya dibuka, ditarik," kata Husna pada Minggu, 10 Maret 2024.

Ia mengaku tidak mengerti alasan para pelaku menganiaya dirinya, karena tidak saling kenal dan tidak memiliki masalah. Namun diduga, kekerasan terjadi karena ada simbol Jawa Barat pada baju Husna.

Kekerasan fisik yang dialaminya diduga dilakukan oleh oknum suporter sebuah klub sepak bola Indonesia. Husna mengaku mendapatkan pukulan dari tongkat baseball, bahkan ia melihat ada orang yang membawa senjata api (senpi).

"Pakai baju komunitas mobil cuma ada logo Jabar. Kalau hidung ini senjata api, baseball. Sempat ngelepasin (peleru), sudah jelas (senpi) nongol, kok," ungkapnya.

Akibat kejadian tersebut, kepala Husna terluka. Ia pun harus mendapat perawatan medis.

"Saya sempat ngeliat, cuma saya incar orangnya oh ini. Terus saya enggak sadar," ungkapnya.

Terpisah, Kasi Humas Polresta Serang Kota, Kompol Iwan Somantri mengaku telah mendapat laporan terkait adanya bentrok dua kelompok di wilayah Ciracas, Kota Serang.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT