JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Peneliti Laboratorium Administrasi dan Kebijakan Publik (FISIP) Universitas Lampung Dodi Faedlulloh menilai olahraga dan pariwisata mempunyai keterkaitan yang erat.
Menurutnya, kegiatan olahraga mampu mendongkrak pertumbuhan pariwisata.
Contohnya, banyak perhelatan agenda sport tourism yang telah menjadi tren global seperti Borobudur Marathon, Bali Marathon, atau MotoGP yang diselenggarakan di Lombok yang memberikan dampak langsung pada dunia wisata.
Dengan menyelenggarakan agenda olahraga, festival budaya, dan pariwisata, Indonesia dapat menarik wisatawan asing, meningkatkan perekonomian dan tentu orientasi internasional.
Dodi mengatakan, isu staregis ini perlu untuk direspon oleh pemerintah dengan mulai membuat kebijakan strategis dan proaktif yang bersifat transformasi kelembagaan di tubuh kementerian.
"Dalam hal ini, sudah saatnya kita perlu mulai berpikir dan memberanikan diri menjadikan agenda publik keolahragaan dan pariwisata ini dalam kementerian tersendiri," katanya kepada wartawan, Kamis, 8 Maret 2024.
Presiden terpilih, ucap dia, layak mempertimbangkan gagasan ini, karena relasi antara olahraga dan wisata kini jauh telah berkembang seiring berjalannya waktu. Faktor globalisasi juga memainkan peran penting dalam pengembangan wisata olahraga.
"Sifat simbiosis hubungan ini terlihat jelas di dunia modern, dimana kedua industri saling mendukung pertumbuhan satu sama lain," papar Dodi.
Dodi menilai, dalam konteks reformasi birokrasi, langkah berani ini bisa dinilai sebagi bentuk perampingan fungsi pemerintahan.
Penggabungan sumber daya administratif dan keuangan dalam satu kementerian memungkinkan terciptanya model tata kelola yang lebih efisien.
"Hal ini tentu menghilangkan redundansi dan mendorong strategi pengembangan di bidang olahraga dan pariwisata. Program-program yang sebelumnya berjalan secara paralel kini dapat diintegrasikan," tuturnya.
Di sisi lain, Dodi menyebut secara persepsi publik, penggabungan ini dapat meningkatkan pemahaman dan keterlibatan masyarakat dengan kedua sektor tersebut, sehingga menghasilkan perumusan dan implementasi kebijakan yang lebih baik.
Dalam hal ini, lanjut Dodi, anak-anak muda sebagai stakeholder dari Kemenpora selama ini dapat dirangkul dan diberdayakan dalam industri olahraga dan pariwisata ke depan.
"Energi yang dinamis dan ide-ide inovatif mereka bisa berkontribusi pada perkembangan bidang olahraga dan pariwisata sehingga bisa membuka peluang lapangan pekerjaan bagi generasi muda dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi," tukasnya. (pandi)