ADVERTISEMENT
Jumat, 23 Februari 2024 19:18 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Di awal tahun 2024, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota dan Kabupaten Bogor capai angka 1.142 kasus.
Kasus demam yang disebabkan oleh penularan virus melalui gigitan nyamuk aedes aegypti ini, menyebabkan 8 orang meninggal dunia.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinkes Kabupaten Bogor, Adang Mulyana mengatakan, sepanjang tahun 2024 ini, pihaknya mencatat ada 392 kasus yang terjadi.
"Kasus di bulan Januari ada 255 kasus dan di Februari ada 137 kasus, 4 orang dinyatakan meninggal dunia," kata Adang, Jumat (23/2/2024).
Adapun korban meninggal dunia karena DBD ini rata-rata berumur 6 hingga 13 tahun.
"Yang 6 tahun warga Kecamatan Babakan Madang, untuk yang di Rancabungur usianya 8 tahun, yang di Kecamatan Cijeruk juga 8 tahun, dan 13 tahun untuk korban meninggal dunia yang di Kecamatan Cibinong," terangnya.
Lebih lanjut, Adang menerangkan, kasus DBD tertinggi terjadi di 6 Kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor, di antaranya Kecamatan Nanggung dengan 28 kasus, Cibungbulang 28 kasus, Pamijahan 27 kasus, Cileungsi 27 kasus, Leuwiliang 25 kasus dan Kecamatan Jonggol 25 kasus.
Atas hal tersebut, Dinkes Kabupaten Bogor pun melakukan beberapa upaya pencegahan, seperti penyuluhan, pemberantasan sarang nyamuk (PSN), lavarsida, dan juga melakukan fogging di sejumlah wilayah yang ada di Kabupaten Bogor.
"Upaya yang harus dilakukan dalam pengendalian DBD adalah penyuluhan kesehatan, PSN, mengaktifkan kembali kegiatan bersih-bersih bersama seperti Jumat bersih, segera melaporkan ke puskesmas atau faskes lainnya ketika ada gejala DBD, pengendalian vektor nyamuk melalui larvasida dan pengasapan," singkatnya.
Bergeser ke Kota Bogor, kasus DBD yang terjadi di Kota Bogor bahkan mencapai 750 kasus, yang menyebabkan 4 orang meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT