PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Komunitas Peduli Pariwisata Carita (KPPC) berkolaborasi dengan Muspika setempat, melakukan pemberantasan wabah DBD dengan cara pengasapan atau fogging.
Ketua KPPC, E.A. Supriadi Franky mengungkapkan, penanggulangan DBD memang tidak mesti dilakukan oleh pemerintah saja, akan tetapi peran masyarakat pun sangat diperlukan untuk bersama-sama memberantas DBD tersebut.
"Kita lakukan upaya pemberantasan DBD melalui pengasapan, dengan harapan wabah DBD ini tidak meluas," ungkapnya, Rabu (24/1/2203).
Pihaknya juga mengajak, seluruh masyarakat agar dapat menjaga lingkungan dan giat menerapkan PHBS.
Menurut dia, fogging ini merupakan salah satu upaya dalam menanggulangi DBD.
"Muncul inisiasi ini berfikir bahwa jangan sampai orang datang visit ke Carita mereka pulang bawa kesan yang jelek, itu salah satu yang tidak saya inginkan. Makanya saya bermohon ke muspika fogging harus dilakukan sehingga ini bukan hanya sekali, bisa dua sampai tiga kali,” katanya.
Sementara, Kepala Puskesmas Carita, Tien Sulaisiah menuturkan, gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dilakukan di 10 titik di Carita dengan cara fogging, dimana di masing-masing desa difokuskan di 2 titik.
“Di kecamatan Carita kebetulan banyak kasus itu di desa Sukanegara, desa Sukarame dan terakhir hari ini data masuk 1 yang masih diobservasi di Puskesmas Carita, jadi totalnya itu 14 orang yang terkena DBD," tuturnya.
Dia menyebut, karakteristik dari desa yang terkena kasus DBD karena lingkungan yang kumuh, banyak air yang tergenang dan banyak penyimpanan barang-barang bekas.
“Nyamuk DBD tuh hinggap di daerah seperti itu, jadi lingkungannya padat, masyarakat juga rumahnya berdempetan, itu yang beresiko jentik nyamuknya banyak tapi kita juga sudah lakukan fogging juga," ujarnya.
Tien menerangkan, fogging merupakan langkah pencegahan karena hanya membasmi nyamuk dewasa.