ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi Bertemu Surya Paloh, Idrus Marham Minta Publik Tak Jadi Ahli Tafsir: Sejatinya Menginspirasi!
Senin, 19 Februari 2024 16:35 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sekretaris Tim Kampanye Strategis (TKS) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Idrus Marham memandang pertemuan Presiden Jokowi dan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh pada Minggu (18/2/2024) telah memberikan contoh teladan.
"Kita berterima kasih kepada Pak Jokowi dan Pak Surya Paloh karena telah memberikan contoh teladan kepada kita semua untuk dapat menyelesaikan masalah ini dan ada pernyataan resmi baik dari Presiden Jokowi dan Pak Surya Paloh saya kira ini sejatinya menginspirasi," kata Idrus di kawasan Menteng, Jakarta Pusat (Jakpus), Senin (19/2/2024).
Menurut Idrus, mengutip pernyataan Prabowo soal perbedaan pilihan menjadi semangat persahabatan dan kebersamaan unyuk mengedepankan kepentingan nasional.
"Pak Prabowo bahwa Gerindra dengan segala koalisi, NasDem dengan segala koalisinya meskipun berbeda pilihan tetapi sejatinya semangat persahabatan dan kebersamaan serta ke-kitaan yang kita kedepankan karena itu kepentingan nasional harus diutamakan daripada kepentingan lain. Saya kira ini harus menjadi inspirasi," ujarnya.
Lebih lanjut, Idris berharap tak ada lagi ahli tafsir yang dapat menimbulkan fitnah hingga memprovokasi elemen masyarakat atas pertemuan Presiden Jokowi dan Surya Paloh.
"TKS mengharapkan kepada semuanya jangan lagi muncul ahli tafsir, pertemuan ini begini dan penafsiran biasanya berdasarkan kepentingan subjektif maka seperti yang dikatakan bang Surya Paloh saling fitnah, saling memprovokasi, nah itu lahir dari ahli tafsir," ungkapnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengangkat tema pembicaraan politik saat bertemu Surya Paloh di Istana Kepresidenan pada Minggu (18/2/2024) malam.
"Ya pertemuan politik biasa. Bicara masalah politik juga biasa," kata Jokowi dalam keterangannya di RS Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Panglima Besar Soedirman, Jakarta Selatan, Senin (19/2/2024).
Jokowi mengatakan, dirinya tidak mempermasalahkan siapa yang mengundang atau diundang dalam pertemuan tersebut. Menurutnya, yang terpenting, pertemuan itu bisa bermanfaat bagi perpolitikan Indonesia.
"Saya kira dua duanya, tidak perlu lah (tahu) siapa yang undang, gak perlu. Yang paling penting memang ada pertemuan dan itu akan sangat bermanfaat bagi perpolitikan kita, bagi negara, saya kira yang paling penting itu," kata Jokowi.(Deny Zainuddin)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT