ADVERTISEMENT

Ternyata Negara Ini dengan Tingkat Stunting tertinggi di Dunia, Indonesia di Peringkat Berapa?

Senin, 5 Februari 2024 04:17 WIB

Share
Ilustrasi tumbuh kembang pada anak balita. (freepik)
Ilustrasi tumbuh kembang pada anak balita. (freepik)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Seperti diketahui sebelumnya, bahwa masalah stunting saat ini, menjadi satu di antara skala prioritas negara-negara di dunia, terutama bagi mereka yang hidup di negara miskin dan berkembang.

Stunting bisa terjadi akibat dari kurangnya asupan gizi pada balita, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan yaitu sejak bayi masih janin hingga lahir dan menginjak usia 2 tahun.

Dimana dalam kondisi ini, balita mengalami gagal tumbuh kembang akibat dari kekurangan gizi kronis serta infeksi berulang.

Hingga data pada tahun 2022, di Indonesia, angka prevalensi stunting pada anak mencapai 21,6 persen, sedangkan pada tahun sebelumnya mencapai angka 24,4 persen.

Angka tersebut masih terbilang sangat tinggi jika dibandingkan dengan target organisasi kesehatan dunia (WHO) yang mencapai angka prevalensi stuntingnya di bawah 20 persen.

Lalu, bagaimana dengan kondisi di negara lain yang mengalami hal yang sama terkait masalah stunting?

Adapun peringkat pertama, negara dengan tingkat prevalensi stunting terbesar di dunia pada tahun 2020, yakni Burundi yang terletak di kawasan benua Afrika bagian timur, dilansir dari laman World Bank.

Berdasarkan agregasi atau pengelompokan data yang mengacu pada kumpulan data di WHO, UNICEF serta bank dunia pada tahun 2020, tingkat prevalensi stunting di Burundi mencapai 50,9 persen. Angka tersebut lebih kecil dibanding dengan tahun sebelumnya yang mencapai 54 persen.

Selain Burundi, tingkat prevalensi stunting tertinggi lainnya yakni negara Eritrea yang terletak di bagian timur laut Afrika, mencapai angka 49,1 persen.

Sedangkan negara ketiga dengan tingkat prevalensi stunting tertinggi yakni Timor Leste yang mencapai angka 48,8 persen di tahun yang sama.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT