Tak terasa dua pekan lagi, tepatnya 15 hari mendatang merupakan hari pemungutan suara. Kita yang memiliki hak suara, akan masuk ke bilik suara untuk memilih calon wakil rakyat dan pasangan capres – cawapres.
“Kalian sudah punya pilihan belum?,” tanya Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.
"Saya masih merenung untuk memilih yang paling baik dari yang terbaik," jawab Yudi.
"Kalau belum, banyak yang akan menampung suara, bahkan akan dapat hadiah besar. Nanti saya kasih bocorannya ," kata Heri.
"Kalau isu seperti itu saya juga dengar. Lagi viral, memilih capres tertentu dapat jutaan, " jelas Yudi.
"Jangan percaya isu begituan. Mana ada calon yang memberi uang jutaan, puluhan juta untuk yang memilihnya. Dipastikan itu hoaks, " kata mas Bro.
"Iya juga Bro. Coba kalau satu suara satu juta. 1000 suara, sudah 1 M. Jika 1 juta suara, sudah 1 T. Hebat banget tuh yang nyalon," urai Yudi.
"Bukan sosl hebatnya, tetapi nggak logis. Terhadap isu - isu yang tidak nalar dan tidak masuk akal inilah, kita harus berpikir ulang meyakini kebenarannya," jelas mas Bro.
Seperti diberitakan, isu hoaks semakin bertebaran di dunia digital bersamaan dengan datangnya masa kampanye pemilu.
Peningkatan berita bohong terjadi pada bulan November - Desember 2023 saat awal kampanye.
Sedikitnya terdapat 203 isu hoaks terkait pemilu dengan total sebaran di platform digital sebanyak 2.882 konten, seperti dikatakan Menkominfo Budi Arie Setiadi.