ADVERTISEMENT

Guntur Soekarnoputra Jika Ganjar Jadi Presiden, Jokowi Mau Diapain, Terserah

Selasa, 30 Januari 2024 15:06 WIB

Share
Foto: Guntur Soekarnoputra putra Presiden RI Pertama Soekarnoputra sebut jika Ganjar Pranowo jadi Presiden, Jokowi Mau Diapain, Terserah. (Ist.)
Foto: Guntur Soekarnoputra putra Presiden RI Pertama Soekarnoputra sebut jika Ganjar Pranowo jadi Presiden, Jokowi Mau Diapain, Terserah. (Ist.)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Pernyataan viral Putra Presiden ke-1 Soekarno alias Bung Karno, Mohammad Guntur Soekarnoputra putra pertama Bung Karno Presiden RI pertama meminta para relawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD memenangkan paslon nomor urut 3 itu di Pilpres 2024.

Hal ini disampaikan Guntur Soekarnoputra yang juga  Ketua Dewan Ideologi DPP PA GMNI ketika  saat membuka acara relawan pimpinannya dalam acara bertajuk "Rock and Roll Day’s" di Rumah Aspirasi Ganjar-Mahfud di Jalan Diponegoro Nomor 72, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (29/1/2024) kemarin.
 
"Kalau Ganjar dan Mahfud sudah jadi presiden dan wakil presiden, presiden punya hak prerogatif, gampang itu Jokowi mau diapain, terserah," kata Guntur Soekarnoputra membakar membakar semangat  relawan.

Lalu, meminta untuk fokus memenangkan Ganjar-Mahfud. "Sudahlah kita lupakan aja itu dulu, yang penting sekarang menurut ajaran Bung Karno yang tidak bisa ditunda-tunda menangkan dulu Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebagai Presiden RI dan Wakil Presiden RI 2024," tegas Guntur.

Terkait pernyataan Guntur, Ganjar menyebut bahwa semua memang dapat diatur jika dirinya dan Mahfud telah menang. "Bisa lah, kan gini yang bersaing dan bertanding itu kan sesama anak bangsa. Kebetulan hari ini 3 paslon. Tiga-tiga nya berkewarganegaraan Indonesia, tiga-tiganya sebenarnya kita bersaudara," kata Ganjar di Rumah Makan 88, Ambon, Maluku kepada media seperti dikutip pada Selasa, (30/1/2024).

Ganjar mengatakan, apabila tidak sedang berkontestasi di Pilpres, ketiga calon tersebut dapat duduk bersama untuk berdiskusi. Tapi, kata dia, nuansa Pilpres memang dominan. "Kalau hari ini ketiga pasang itu tidak bertanding dan kita ketemu, pasti kita bisa ngopi bareng, diskusi bareng kok, tapi karena sekarang sedang bertanding, maka nuansa kontestasinya memang dominan, dan itu biasa saja," terang Ganjar.

Dia meluruskan bahwa yang dimaksud dapat diurus jika dia dan Mahfud menang adalah pasangan calon yang kalah tidak mungkin untuk ditinggalkan. "Maka kalau salah satu sudah menang katakan, saya menang sama Pak Mahfud, bagaimana mereka bisa kita urus? Jelas lah, jelas lah sesama anak bangsa masa nggak gitu ya," beber Ganjar.

"Artinya pasti beliau-beliau juga pilihan-pilihan dari masing-masing partai yang terbaik, putra terbaik, maka pasti akan kita ajak bicara, nggak mungkin kita tinggalkan," lanjutnya.

Ganjar menyampaikan mengurus yang dimaksudnya bukan hanya berupa ajakan kerja sama. Namun, kata dia, juga dapat berupa oposisi. "Bisa saja kita partnership dengan mereka atau kemudian jangan-jangan dengan pola check and balance model seperti oposisi itu juga bisa dilakukan, karena itu menyehatkan," paparnya.

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini  khawatir apabila pemerintahan tanpa oposisi. Sebab, dia menilai, koalisi akan menjadi gemuk dan tidak menyehatkan. "Rasa-rasanya tanpa oposisi semua ikut, semuanya, saya khawatir kekuatannya menjadi terlalu solid dan dominan, dan itu berbahaya," katanya.

"Jadi orang akan bicara 'wah ini jadi gemuk sekali dan oligarki sih', kan pasti rakyat nggak suka. Jadi kita ajak terlibat untuk menyehatkan kondisi bangsa agar cepat lebih maju," pungkas Ganjar. (rizal)
 

ADVERTISEMENT

Reporter: Rizal Siregar
Editor: Novriadji Wibowo
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT