Teks Foto: Capres nomor urut 01 Anies Baswedan. (Ahmad Tri Haawari)

Opini

Menuai Simpatik Videotron Anies di-Takedown

Jumat 19 Jan 2024, 06:00 WIB

IMBAS penurunan atau takedown videotron calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar justru menuai simpatik publik.

Tayangan videotron Anies yang dipasang di DKI Jakarta dan Bekasi pada Senin, 15 Januari 2024 itu belum satu hari dipasang, dan sudah diturunkan para pihak.

Tak lama, heboh di media sosial (medsos). Salah satunya di medsos Twitter, kini berganti nama X.

Di dunia maya itu sebagian besar menyayangkan tindakan para pihak yang menurunkan tayangan videotron Anies.

Padahal, tayangan tersebut adalah legal. Dijadwalkan tayang satu Minggu.

Konon, tayangan itu merupakan hasil karya dan patungan K-popers dan Olpproject.

Kalangan ini menyebut dirinya dengan phantom, Humanies.

Adapun tayangan videotron Anies memperlihatkan foto lengkap dengan penghargaan yang pernah diraih saat menjabat Gubernu DKI Jakarta.

Awalnya video tersebut muncul tulisan “Road To Debut” lalu muncul kata Anies Award, dan disusul deretan daftar penghargaan.

Terkait penurunan videotron, pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah angkat bicara.

Ditegaskan, bahwa videotron Anies di Graha Mandiri itu merupakan milik swasta.

Dan, tentu saja bukan 'urusan' pemprov.

Sementara pihak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI merespons cepat terkait penurunan videotron Anies.

Pihak Bawaslu RI telah memerintahkan Bawaslu DKI dan Bawaslu Kota Bekasi untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah (pemda) setempat untuk menelusuri soal penurunan videotron Anies di Jakarta dan Bekasi.

Tentu saja, penurunan iklan videotron Anies ramai menjadi sorotan publik, terutama di medsos.

Sejumlah pihak menyesalkan penghentian tayangan iklan Anies secara sepihak di mana telah mengantongi izin.

Mantan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) menyarankan kepada Timnas AMIN untuk melaporkan masalah tersebut kepada Bawaslu.

Capres Anies pun angkat bicara, dan menyinggung ketidaksiapan berdemokrasi.

Publik yang sudah 'melek' politik, kemudian menayangkan videotron Anies di Surabaya dan Medan.

Langkah tersebut sebagai bentuk melawan ketidakadilan terhadp mundurnya demokrasi di Indonesia.

Di sisi lain, penurunan videotron akan merugikan paslon lain.

Hal ini karena Pemilih Pemilu 2024 adalah didominasi generasi Z dan milenial sebesar 55 persen.

Sebab, hasil karya videotron Anies tersebut merupakan anak-anak muda. (***)
 

Tags:
Anies BaswedanSorotOpiniMenuai Simpatik Videotron Anies

Administrator

Reporter

Administrator

Editor