JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Korban meninggal dunia akibat gempa berkekuatan 7,6 SR yang mengguncang peisisir barat Jepang pada tahun baru 2024 telah melampaui 200 jiwa, menurut laporan pemerintah prefektur Ishikawa, Jepang, Rabu (10/1/2024).
Melansir ABC News, keamatian tersebut disebabkan juga akibat kebakaran dan tanah longsor pasca gempa. Kemudian, korban luka-luka mencapai 566 orang.
"Tekanan dan stres karena tinggal di tempat yang tidak biasa menyebabkan kematian seperti itu," kata Shigeru Nishimori, seorang pejabat bencana di Prefektur Ishikawa, wilayah yang paling parah terkena dampak.
Dari jumlah orang tewas, 91 orang berada di kota Suzu, 81 orang di Wajima, 20 orang di Anamizu, dan sisanya dalam jumlah yang lebih kecil di empat kota lainnya.
Hampir 30.000 orang rumahnya hancur dan terpaksa menetap di pengungsian sementara waktu. Hujan kecil dan salju dapat menyebabkan tanah longsor jika tanahnya gembur akibat lebih dari 1.000 gempa susulan yang mengguncang wilayah tersebut selama lebih dari seminggu.
Pihak berwenang memperingatkan tentang peningkata risiko peyakit menular di antara orang-orang yang berada di tempat pengungsian.
Perdana Menteri Fumio Kishida mengalokasikan 4,7 miliar yen untuk bencana tersebut guna menyediakan makanan, air, selimut, susu dan pakaian. Pengeluaran diperkirakan akan meningkat.
Persediaan makanan dan air minum masih terbatas. Beberapa orang tidur tanpa selimut di tempat pengungsian di tengah suhu rendah dan angin kencang. Seprai yang diberikan, dipakai pengungsi untuk digantung sebagai partisi dengan pengungsi lainnya.