PM Israel Sebut Zona Perbatasan Gaza-Mesir Harus di Bawah Kendali Israel (Foto: ist)

Internasional

PM Israel Sebut Zona Perbatasan Gaza-Mesir Harus di Bawah Kendali Israel

Minggu 31 Des 2023, 13:28 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, zona perbatasan antara jalur Gaza dan Mesir seharusnya berada di bawah kendali Israel karena menurutnya perang di wilayah tersebut akan berlangsung selama berbulan-bulan.

Melansir Al Jazeera, Minggu (31/12/2023), Netanyahu telah mengadakan konferensi pers untuk memperbarui janjinya dalam menghabisi Hamas dan membawa pulang semua warga Israel yang ditawan di Gaza.

"Koridor Philadelphia atau lebih tepatnya, titik pemberhentian di selatan Gaza, harus berada di tangan kita. Itu harus ditutup. Jelas bahwa pengaturan lain tidak akan menjamin demiliterisasi yang kita cari," kata Netanyahu dalam konferensi pers yang digelar Sabtu (30/12/2023).

Israel sebelumnya bersumpah akan menghancurkan Hamas di Gaza dan mendemiliterisasi wilayah tersebut untuk mencegah terulangnya pembunuhan dan penculikan lintas batas pada tanggal 7 Oktober yang dilakukan oleh kelompok bersenjata tersebut.

"Perang ini berada pada puncaknya. Kami bertempur di semua lini. Mencapai kemenangan akan membutuhkan waktu. Seperti yang telah dikatakan oleh kepala staf (militer Israel), perang akan terus berlanjut selama berbulan-bulan," ujar Netanyahu. 

Dia juga mengancam kelompok bersenjata Lebanon yang didukung Iran, Hizbullah atas baku tembak yang terjadi hampir setiap hari di perbatasan Israel-Lebanon.

"Jika Hizbullah memperluas peperangan, mereka akan mengalami pukulan yang tidak pernah diimpikannya - begitu juga Iran," ujar Netanyahu tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Perang ini telah memicu kekhawatiran akan terjadinya konflik regional di tengah meningkatnya ketegangan dengan kelompok-kelompok yang bersekutu dengan Iran di Lebanon, Suriah, Irak, dan Yaman.

Pengeboman dan serangan darat tanpa henti yang dilancarkan Israel ke Gaza sejak 7 Oktober lalu telah menewaskan sedikitnya 21.672 orang, sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, sementara ribuan orang lainnya terkubur di bawah reruntuhan.

Tags:
PM Israel Benjamin NetanyahuIsrael-HamasPalestina

Rivera Jesica Souisa

Reporter

Rivera Jesica Souisa

Editor