ADVERTISEMENT

Kim Jong Un: Korut Segera Luncurkan 3 Satelit Mata-Mata dan Perbanyak Senjata Nuklir pada Tahun 2024

Minggu, 31 Desember 2023 12:40 WIB

Share
Kim Jong Un: Korut Segera Luncurkan 3 Satelit Mata-Mata dan Perbanyak Senjata Nuklir pada Tahun 2024. (Foto: Ist)
Kim Jong Un: Korut Segera Luncurkan 3 Satelit Mata-Mata dan Perbanyak Senjata Nuklir pada Tahun 2024. (Foto: Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un mengatakan, Korut segera meluncurkan tiga satelit mata-mata militer tambahan, membangun lebih banyak senjata nuklir, dan memperkenalkan peralatan tempur tan awak moderen pada tahun 2024.

Melansir ABC News, media pemerintah Korut KCNA menyebut, hal itu disampaikan Kim Jong Un ketika menyerukan perang yang untuk menghadapi langkah konfrontasi yang dipimpin Amerika Serikat (AS), Minggu (31/12/2023).

Kim dalam pertemuan Partai Pekerja yang berkuasa di negara itu mengatakan, rencana itu dibuat untuk menetapkan tujuan negara di tahun depan, ia akan melanjutkan uji coba senjata untuk meningkatkan pengaruhnya dalam diplomasi di masa depan menjelang pemilihan presiden AS pada bulan November tahun 2024.

Pengamat mengatakan bahwa akhirnya Kim dapat menawarkan untuk menghentikan kegiatan uji coba Korut dan mengambil langkah-langkah denuklirisasi terbatas lainnya sebagai imbalan atas keringanan sanksi.

Militer di bawah pemetintahan Kim Jong Un telah menguji coba lebih dari 100 rudal balistik, banyak di antaranya adalah senjata berkemampuan nuklir yang menargetkan daratan Amerika Serikat dan Korea Selatan, yang melanggar larangan PBB.

AS dan Korea Selatan merespons dengan memperluas latihan militer mereka dan mengerahkan aset-aset strategis AS seperti pesawat pengebom, kapal induk, dan kapal selam lapis baja nuklir. Korea Utara menyebut langkah tersebut sebagai latihan invasi yang dipimpin AS.

"Pyongyang mungkin sedang menunggu pemilihan presiden AS untuk melihat apakah provokasinya dapat dibeli oleh pemerintahan berikutnya," kata Leif-Eric Easley, seorang profesor di Universitas Ewha di Seoul.

"Rezim Kim telah menutup pintu politik untuk negosiasi denuklirisasi, namun dapat menawarkan pengekangan retorika dan pembekuan uji coba sebagai imbalan atas keringanan sanksi," ujar Easley. "Meskipun Korea Utara tidak berniat menyerahkan senjata nuklir, Korea Utara mungkin akan mencoba mendapatkan imbalan untuk bertindak seperti kekuatan nuklir yang bertanggung jawab," lanjurnya.

Dalam menghadapi konfrontasi yang semakin dalam dengan AS dan mitranya, Korea Utara telah berusaha untuk meningkatkan kerja samanya dengan Rusia dan Cina, yang telah berulang kali memblokir upaya AS dan pihak lain untuk memperberat sanksi PBB terhadap Korea Utara atas uji coba rudal yang dilarang.

Julianne Smith, perwakilan tetap AS untuk NATO, mengatakan pada awal bulan ini bahwa AS menilai bahwa teknologi Rusia yang dicurigai dicari oleh Korea Utara terkait dengan pesawat tempur, rudal permukaan-ke-udara, kendaraan lapis baja, peralatan produksi rudal balistik, dan bahan-bahan semacam itu.  

ADVERTISEMENT

Reporter: Rivera Jesica Souisa
Editor: Rivera Jesica Souisa
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar ditutup untuk berita ini.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT