SERANG, POSKOTA.CO.ID - Letak geografis Banten yang menjadi penghubung akses Sumatera dan Jawa, menjadi wilayah strategis dalam peredaran narkotika.
Ditambah, Banten memiliki pelabuhan transportasi darat, laut dan udara serta daerah penyanggah Ibu Kota.
Kepala BNNP Banten, Brigjen Pol Rohmad Nursahid menyebutkan, Provinsi Banten wilayah yang rawan atau masuk zona merah dalam kasus narkotika.
Apalagi selama kurun waktu 2023, BNNP Banten berhasil menindak 13 perkara narkoba dengan barang bukti sabu seberat 15,3 Kg dan Ganja 63,1 Kg.nar
"Banten masuk zona merah (narkotika)? Bisa juga dikatakan merah, karena kita itu dari udara, laur, darat termasuk jalur utama (peredaran narkotika)," katanya, Minggu (31/12/2023).
Ia menjelaskan, BNNP Banten sangat fokus pada pengawasan penyelundupan narkotika melalui Pelabuhan Merak dan Bojonegara serta Bandara Soekarno-Hatta.
Sebab pelabuhan dan bandara itu yang biasanya digunakan akses pebyelundupan narkotika oleh kurir dan pengedar.
"Bandara Soekarno-Hatta wilayah Banten. Dari Sumatera mau ke Jawa lewat Pelabuhan Merak. Daratnya kita berhubungan Jakarta dan Bogor. Makanya kita termasuk lintasan cukup rawan," jelasnya.
Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar menjauhi narkotika menjelang pergantian tahun baru.
"Kalau bisa dikatakan zona rawan bahaya, itu barang bukti 15 kg loh. Itu cukup besar," tutupnya.