BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Beredar di sosial media, pasien kecelakaan lalu lintas diangkut dengan mobil bak. Hal itu, diduga pihak puskemas tidak memberikan akses ambulans untuk sarana evakuasi.
Diketahui peristiwa ini terjadi di Kecamatan Muara gembong, Kabupaten Bekasi, pada Selasa (19/12/2023) .
"Minjem ambulans Muara gembong kayanya bobrok, ya besok besok para dinas kesehatan untuk mobil yang seperti ini diganti aja sama yang baru nih, matanya mobil antar pasien ini mobilnya kurang memungkinkan dijual aja pal mobilnya dijual, buat apa cuma jadi pajangan doang," keluh suara warga diatas mobil bak terbuka.
Warga setempat bernama Pitung (35) membenarkan peristiwa tersebut.
"Itu korban Laka tunggal, nabrak ayam itu suami istri lagi jalan ada ayam di jalanan terus jatuh," kata Pitung, Kamis (21/12/2023).
Ia mengatakan evakuasi dilakukan oleh komunitas Forum Muara gembong Bersatu (FMB) yang kerap membantu warga secara spontanitas.
FMB bermaksud untuk membawa pasien di puskesmas Muara gembong demi mendapatkan ambulans.
"Karena ada keterangan dari pihak puskesmas ini harus dirujuk rumah sakit," terangnya.
Setelah FMB sampai di Puskesmas, pihak puskesmas mengatakan, satu unit ambulan yang terparkir di depan, itu bukan kendaraan untuk sarana evakuasi.
Diduga tim relawan FMB belum mengetahui detail SOP, maka saat itu juga mereka langsung mengevaluasi korban dengan menggunakan mobil terbuka.
"Karena memang teman teman FMB itu tidak mengerti sop ambulans seperti apa, ya namanya masyarakat, muncul lah pemberitaan pemberitaan seperti itu," ungkapnya.
Pitung mendapatkan informasi jika mobil ambulans operasional sedang dalam perbaikan.
"Adapun beritanya yang beredar dari komentar netizen dan ambulan tidak boleh dipakai sebetulnya tidak seperti itu, karena ambulannya berada di bengkel," sambung ia.
Kedepan ia berharap masyarakat harus saling mengetahui SOP dan tidak melakukan justifikasi.
Sedangkan untuk Puskesmas berharap tingkatkan pelayanan.
"(Mobil yang terparkir) yang bukan untuk merujuk pasien di rumah sakit tapi yang namanya masyarakat tidak tahu SOP seperti itu, saya berharap pihak puskesmas tidak menjustifikasi FMB," pungkasnya.