ADVERTISEMENT

Program Tambah Utang Negara

Senin, 18 Desember 2023 05:30 WIB

Share
Debat Capres-cawapres. Ahmad Tri Hawaari
Debat Capres-cawapres. Ahmad Tri Hawaari

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Tiga calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang mengumbar janji-janjinya dalam visi misi kontestasi Pilpres 2024 diyakini akan berpotensi menambah beban utang negara.

Lihat saja bagaimana program milik pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang berjanji akan memberikan susu dan makan siang gratis dengan alokasi anggaran Rp300 triliun per tahun dengan menyasar 82,9 juta masyarakat.  

Hal yang sama juga pada Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memiliki target penciptaan lapangan kerja 15 juta pekerja, kemudian menaikkan dana desa dari Rp 2 miliar menjadi Rp 5 miliar.

Begitu juga dengan Ganjar Pranowo-Mahfud MD juga memiliki target menyediakan lapangan pekerjaan mencapai 17 juta pekerjaan.  Bahkan pasangan ini mengeluarkan program KTP Sakti yang akan mengurus pendidikan, kesehatan hingga kebutuhan pokok. Dari mana anggaran mereka dapatkan ?  

Siapa pun yang menjadi presiden, karena banyaknya program-program yang populis membuat utang baru dipastikan akan meningkat. Peningkatan utang tersebut akibat anggaran yang dibutuhkan untuk melaksanakan janji-janji capres membutuhkan biaya yang cukup besar.

Salah satunya, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran mengungkapkan anggaran makan siang Rp300 triliun rencananya bersumber dari alokasi anggaran pendidikan, kesehatan, dan sosial.  

Perlu diketahui anggaran negara yang memiliki sumber terbesar dari pajak, saat ini kondisinya masih belum optimal. Sementara penerimaan dari komoditas tidak bisa diharapkan, yang diandalkan mau tidak mau penambahan utang lagi.

Konsekuensi dari semakin besarnya beban utang, mengharuskan pemerintah untuk mengeruk penerimaan dari pajak semakin dalam. Dan hal ini berdampak pada masyarakat kecil karena harga kebutuhan pokok dipastikan ikut melambung.

Karena itu, masyarakat harus jeli dan cermat melihat program ketiga capres. Jangan hanya melihat sosok dan gayanya lalu langsung kepincut. Sebagai rakyat perlu mengkritisi dan mempertanyakan dari mana anggaran programnya didapat jika menjadi presiden.

Rakyat saat ini sudah bosan dengan janji-janji. Rakyat masih memikirkan bagaimana untuk makan besok hari. Jangan lagi capres mendatang semakin menambah beban hidup masyarakat dengan memperbanyak hutang. Jika program capres menyenangkan untuk sesaat sebaiknya tinggalkan. (*)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT