JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Anak-anak berkebutuhan khusus dari Yayasan Griya Filoksenia membuat hasil karya lukisan ikonik dipamerkan di Plaza Tebet Eco Park, Tebet Barat, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (16/12/2023). Kegiatan tersebut sekaligus memperingati Hari Disabilitas Internasional.
Pemandangan yang jarang dilihat, para pengunjung yang datang ke Tebet Eco Park melakukan olahraga adapun hanya menikmati suasana mendadak melihat Plaza Tebet Eco Park diubah menjadi galeri pameran lukisan.
Paling tidak ada sebanyak 100 karya seni dipamerkan, yaitu terdiri dari 73 lukisan akrilik dan 23 desain grafis hasil karya dari anak-anak berkebutuhan khusus.
Menurut Ketua Yayasan Griya Filoksenia Kreatif, Romima S Himawan mengatakan pameran karya seni bertajuk 'Sinfoni Dalam Keterbatasan' digelar sekaligus untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional yang jatuh setiap 3 Desember.
Selain itu terselenggaranya kegiatan ini, lanjut Romima, kolaborasi dengan Wartawan Jakarta Selatan (WJS) serta didukung Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) serta Jurnalis Indonesia Peduli (JIP).
Sebanyak 100 karya seni hasil yang dipamerkan, Romima menyebutkan seluruhnya merupakan buah tangan dari anak-anak berkebutuhan khusus binaan dari Filoksenia, Sekolah Cita Buana dan Bina Nusantara (Binus) Center.
"Makna 'Sinfoni' adalah berasal dari bahasa Italia yakni 'sinfonia'. Arti simfoni
dalam bahasa Indonesia. 'Sinfoni Dalam Keterbatasan' secara metaforis menggambarkan kekuatan dan keindahan yang ada dalam keterbatasan anak-anak berkebutuhan khusus," ungkap Romima membuka acara pameran.
Selain itu juga, Romima menambahkan 'sinfoni' melambangkan kolaborasi yang harmonis antara berbagai keunikan dan potensi anak-anak untuk menciptakan sesuatu yang istimewa dan luar biasa," tambahnya," tambahnya.
Sementara itu dalam acara juga diadakam workshop mengadirkan beberapa pembicara antara lain Head Of Special Education Sekolah Cita Buana, Nouf Zahra Anastasia dan Adrian Soebiantoro selaku Design Director Yayasan Griya Filoksenia Kreatif.
Selanjutnya, Pemerhati anak-anak berkebutuhan khusus Happy Putro Wibowo dan Wali Kota Jakarta Selatan, Munjirin yang diwakili oleh Kabag Kesra Pemkot Jaksel, Khabib Asyari.
"Dalam workshop kami mengulas tentang pendidikan inklusi bagi anak berkebutuhan khusus, berbagi pengalaman para guru serta orangtua anak berkebutuhan khusus," tutupnya.
"Ada empat anak berkebutuhan khusus menginspirasi yakni Calli, Claire, Arra dan Fikri yang kini sudah bekerja sebagai graphic designer di Yayasan Griya Filoksenia Kreatif. Juga pemberian penghargaan kepada peserta, dan ditutup dengan pemberian santunan kepada 20 anak yatim."
Terpisah Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Pemkot Jaksel, Khabib Asyari menuturkan sangat mengapresiasi dalam kegiatan tersebut.
"Kehadirannya disini mewakili Bapak Wali Kota Jaksel, Munjirin berharap acarSinfoni Dalam Keterbatasan dapat terus menginspirasi para orangtua anak-anak berkebutuhan khusus," paparnya.
Selain itu juga Khabib juga menilai kegiatan ini sangat positif. "Kami berharap kegiatan ini terus menginspirasi setiap orangtua bahwa setiap anak adalah anugerah yang memiliki potensi dan bakatnya masing-masing," tutupnya.
Terpisah Fikri, salah satu anak berkebutuhan khusus mengungkapkan sangat senang bisa ikut dalam acara ini.
"Buat apa yang sesuai dimintai pihak acara. Jadi senang biasa buat karya lukisan," ucapnya di sela acara.