ADVERTISEMENT

Anies Baswedan Debat Capres: 'Wakanda No More Indonesia Forever' dan Fenomena Ordal 

Selasa, 12 Desember 2023 23:32 WIB

Share
Foto: Capres nomor urut 1 Anies Baswedan saat menjalani debat capres perdana di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat. (Poskota/Ahmad Tri Hawaari)
Foto: Capres nomor urut 1 Anies Baswedan saat menjalani debat capres perdana di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat. (Poskota/Ahmad Tri Hawaari)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Calon presiden (Capres) nomor urut 1 Anies Baswedan berbicara kebebasan berpendapat  dan masyarakat tidak lagi ada situasi takut kepada pemerintah dengan menyebut 'Wakanda No More Indonesia Forever' atau stigma diungkapkan warganet dimedia sosial. Hal itu ia sampaikan dalam pernyataan pamungkas dalam debat capres, Selasa (12/12/2023).

"Bicara masa depan, kita jamin kebebasan pendapat dijamin, kita tidak mengizinkan lagi di mana situasi orang takut. Saya sampaikan Wakanda no more, Indonesia forever," ucap Anies Baswedan dalam penutupan debat capres di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat.

Di samping itu, Anies Baswedan juga menginginkan kalau praktik korupsi diberantas hingga tuntas dan pemerintah memberikan pelayanan yang terbaik serta menjunjung tinggi etika hukum.

"Kita ingin mengembalikan tetap menjadi negara hukum di mana kekuasaan dikendalikan. Dan saya ingin sampaikan bahwa etika dijunjung tinggi. Ketika terjadi pelanggaran etika, jangan bersembunyi di balik keputusan hukum," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta.

Ia juga menyoroti fenomena orang dalam (ordal) yang dinilai dapat merusak sendi-sendi kehidupan bernegara. Hal itu harus dicontohkan mulai dari level presiden. Capres nomer urut satu, Anies Baswedan mengatakan bahwa saat ini Indonesia tengah mengalami fenomena orang dalam (ordal). Menurutnya hal itu menjadi sebuah sistem yang menyebalkan dan bisa membuat negeri rusak.

Hal itu dikatakan Anies Baswedan ketika menjawab pertanyaan dari Prabowo Subianto di Debat pilpres 2024 yang perdana. Debat itu dilakukan di KPU pada Selasa 12 Desember 2023. Anies menjelaskan bahwa fenomena ordal itu kerap terjadi di segala sisi. Misalnya, ingin menjadi seorang guru hingga daftar sekolah.

"Fenomena ordal ini menyebalkan. Di seluruh Indonesia kita menghadapi fenomena ordal. Mau ikut kesebelasan ada ordalnya, mau masuk jadi guru ordal, mau daftar sekolah ada ordal, mau tiket untuk konser ada ordal. Ada ordal dimana-mana," paparnya.

Anies menyebutkan karena fenomena tersebut maka satu sistem berupa kemampuan tak berjalan dengan baik. Sebab, semua pihak justru memanfaatkan orang dalam.

"Yang membuat meritokratik gak berjalan. Yang membuat etika luntur dan ketika fenomena ordal bukan hanya di masyarakat tapi juga di proses paling puncak terjadi ordal maka rakyat kebanyakan dan ini saya rasakan beberapa waktu lalu beberapa guru berjumpa dengan saya mereka mengatakan 'Pak di tempat kami pengangkatan guru-guru itu mendasarkan ordal kalau gak ordal gak bisa jadi guru gak bisa diangkat’," pungkas Anies Baswedan dalam debat capres perdana. (adji)
 

ADVERTISEMENT

Editor: Novriadji Wibowo
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT