ADVERTISEMENT

Obrolan Warteg: Merah Marun

Kamis, 30 November 2023 05:30 WIB

Share

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Kata “Merah Marun” itu bukan warna baju atau warna lambang partai politik yang sekarang lagi masa kampanye pemilu 2024.

Merah Marun adalah singkatan dari Menebar Ramah Untuk Masyarakat Rukun, nama program kerukunan umat beragama di Jawa Tengah. Awalnya dicetuskan oleh Kanwil Kemenag Jawa Tengah, kemudian program ini dikembangkan, sehingga terbentuklah seksi kerukunan umat beragama sampai di tingkat RT/RW.

“Aku pikir warna merah itu lambang partai politik, tak tahunya singkatan. Boleh juga, patut dicontoh bikin singkatan yang unik dan menarik untuk program kerja,” kata Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.

“Memangnya kalian mau bikin program apa, sekarang lagi musim kampanye,” kata Yudi.

“Programnya terkait dengan masa kampanye. Misalnya bagaimana menjaga kerukunan umat beragama,” kata Heri.

“Saya setuju. Kerukunan antar umat beragama harus kita perkuat, jangan sampai terkoyak hanya karena pemilu,” kata Yudi.

“Betul jangan karena beda dukungan dan pilihan, kita nggak saling tegur sapa dengan tetangga. Kalau ketemu melengos,” tambah mas Bro.

“Mestinya kita sadar bahwa perbedaan itu hal wajar. Beda parpol, beda pilihan dalam pemilihan umum harus dihormati.Bukankah kita diajarkan untuk menghargai perbedaan,” jelas Heri.

“Iya Bhinneka Tunggal Ika. Meski berbeda-beda, tetapi tetap satu dalam kesatuan yang utuh, NKRI,” tambah Yudi.

“Perbedaan adalah keniscayaan. Negeri kita sendiri dibangun atas keberagam baik suku, bahasa, budaya, hingga agama.Karenanya keberagaman hendaknya disyukuri, semakin dikuatkan,” urai mas Bro.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT