MENYONGSONG perhelatan kampanye pemilu 2024, politikus Partai Gerindra Dedi Mulyadi, menggelar lomba “Joget Gemoy” yang diselenggarakan di tanah kelahirannya, Kampung Pakuan, Subang, Jawa Barat.
Lomba ini, kata Dedi, terinspirasi dari cara Prabowo yang lebih memilih diam dan berjoget gemoy dalam merespons aneka serangan politik.
“Kalian tahu nggak joged gemoy,” kata Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.
“Joged gemoy ya joged yang sering dilakukan Prabowo dengan gaya khasnya,” kata Yudi.
“Lucu ya?,” tanya Heri.
“Ya pastinya bisa mengundang tawa, karena lucu, makanya disebut joged gemoy. Yang menjuluki joged gemoy bukan Prabowo , tetapi netizen, warganet, setelah joged Prabowo tersebut viral,” jawab Yudi.
“Prabowo sendiri tidak tahu kalau jogetnya menjadi viral. Tarian semacam itu biasa dilakukan kakeknya dulu ketika mendengar kabar gembira,” urai mas Bro.
“Kenapa disebut gemoy, apa sih artinya gemoy?,” tanya Heri.
“Gemoy itu adalah istilah yang sering digunakan oleh anak muda dan remaja untuk menggambarkan sesuatu yang mengundang perasaan lucu atau gemas yang positif,” kata Yudi.
“Ungkapan ini sering digunakan untuk menggambarkan reaksi positif terhadap sesuatu yang menggemaskan, membuat orang lain senang,” tambah mas Bro.
“Kata gemoy juga sering digunakan dalam percakapan sehari – hari di media sosial , seperti komentar pada foto atau video lucu,” ujar Yudi.