Hamas Bebaskan 24 Sandera Asal Israel dan Thailand

Sabtu 25 Nov 2023, 09:06 WIB
Puluhan sandera dari Israel dan Thailand dibebaskan. (Foto: Reuters)

Puluhan sandera dari Israel dan Thailand dibebaskan. (Foto: Reuters)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID- Para pejuang Hamas dilaporkan telah membebaskan sebanyak 24 Sandera di hari pertama gencatan senjata dengan Israel pada Jumat (24/11/2023). 

Melansir Reuters, puluhan sandera tersebut terdiri dari perempuan dan anak- anak dari Israel dan para pekerja pertanian asal Thailand. 

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengatakan, memang terdapat sebuah kelompok yang terdiri dari 12 pekerja Thailand telah dibebaskan.

Pelang merah internasional pun menyebut, telah memulai operasi untuk memfasilitasi pemindahan sandera di Gaza ke Israel sebagai imbalan bagi warga Palestina yang juga ditahan oleh Israel.

“Rasa sakit mendalam yang dirasakan anggota keluarga karena terpisah dari orang yang mereka cintai tidak dapat digambarkan. Kami lega bahwa beberapa dari mereka akan bersatu kembali setelah penderitaan yang lama,” kata Fabrizio Carboni, direktur regional Komite Internasional Palang Merah dilansir Reuters, Sabtu (25/11/2023).

Media Israel juga mengungkapkan bahwa ada 13 perempuan dan anak- anak yang telah diserahkan Israel ke Palang Merah dan tim keamanan Mesir untuk membantu pembebasan mereka. 

Sebelumnya, pertempuran antara pasukan Israel dan pejuang Hamas dihentikan untuk pertama kalinya dalam tujuh minggu berdasarkan gencatan senjata yang dilakukan pada Jumat (24/11/2023).

Berdasarkan ketentuan gencatan senjata Israel dan Hamas yang akan berlangsung selama empat hari, 50 sandera perempuan dan anak-anak akan dibebaskan Hamas dalam waktu empat hari.

Sebagai imbalan untuk 150 perempuan dan anak-anak Palestina yang di tahan di penjara-penjara Israel. 

Namun, Israel mengatakan jika gencatan senjata tersebut dapat diperpanjang jika akan ada lebih banyak sandera yang dibebaskan, yakni sebanyak 10 sandera per hari.

Meskipun Hamas dan Israel sama-sama saling menuduh melakukan penembakan sporadis dan pelanggaran lainnya. Tapi, sejauh ini tak ada laporan mengenai pemboman, serangan artileri atau serangan roket.

Kendati demikian, keduanya menuturkan bahwa perang akan segera dilanjutkan dengan kecepatan penuh, usai gencatan senjata selesai.

News Update