Buntut Terowongan Markas Hamas, Israel Tahan Direktur Rumah Sakit Al Shifa

Jumat 24 Nov 2023, 09:02 WIB
Rumah Sakit Al Shifa di Gaza digelesah pasukan Israel, Rabu (15/11/2023). (Foto: Reuters)

Rumah Sakit Al Shifa di Gaza digelesah pasukan Israel, Rabu (15/11/2023). (Foto: Reuters)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID- Pasukan Israel dilaporkan tengah menahan direktur Rumah Sakit Al Shifa, Mohammed Abu Salmiya, untuk diintrogasi pada Kamis (23/11/12023) sore waktu setempat. 

Melansir Reuters ,Salmiya ditahan oleh pasukan Israel di los pemeriksaan saat dia sedang melakukan evaluasi pasien ke wilayah bagian Selatan.

Salmiya diintrogasi  oleh badan keamanan internal Shin Bet, terkait bukti bahwa RS Al Shifa digunakan sebagai pusat komando dan kendali yang dilakukan Hamas. 

“Jaringan terowongan teror Hamas yang terletak di bawah rumah sakit juga mengeksploitasi listrik dan sumber daya yang diambil dari rumah sakit. Selain itu, Hamas menyimpan banyak senjata di dalam rumah sakit dan di halaman rumah sakit," kata Israel dikutip Reuters, Jumat (24/11/2023).

Namun, Salmiya membantah semua tuduhan yang dilayangkan pihak Israel mengenai terowongan di bawah rumah sakit tersebut.

“Selain itu, setelah pembantaian Hamas pada tanggal 7 Oktober, teroris Hamas mencari perlindungan di dalam rumah sakit, beberapa dari mereka membawa sandera dari Israel,” tambah Israel.

Hamas juga telah berulang kali membantah bahwa rumah sakit tersebut digunakan sebagai tempat perlindungan para pejuang, staf rumah sakit dan pejabat kementerian kesehatan.

Kini, terdapat sekitar 250 pasien dan staff rumah sakit yang masih berada di Al Shifa yang sudah tak beroperasi lagi. 

Sebanyak 190 orang yang terluka dan sakit telah dievakuasi dari Al Shifa dengan konvoi menggunakan ambulans ke wilayah bagian Selatan. 

Pada Rabu lalu, Israel dan Hamas telah sepakat untuk menukar 50 sandera yang terdiri dari anak- anak dan perempuan. 

Mediator Qatar pun mengatakan, gencatan senjata akan dimulai pada Jumat (24/11/2023) sekitar pukul 07:00 waktu setempat, dengan kelompok pertama yang terdiri dari 13 orang sandera akan dibebaskan.

News Update