Israel Temukan Terowongan Markas Militer Hamas di Rumah Sakit Al Shifa

Jumat 17 Nov 2023, 21:04 WIB
Tentara Israel temukan terowongan di RS Al Shifa yang ditunding jadi markas Hamas (Foto: Reuters)

Tentara Israel temukan terowongan di RS Al Shifa yang ditunding jadi markas Hamas (Foto: Reuters)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID- Tentara Israel dilaporkan telah menemukan terowongan yang klaim sebagai markas militer Hamas di Rumah Sakit Al Shifa, Gaza pada Jumat (17/11/2023).

Melansir Reuters, tentara Israel  telah merilis video yang memperlihatkan sebuah pintu masuk terowongan di area luar ruangan rumah sakit Al Shifa. 

Video tersebut pun menampilkan sebuah lubang di dalam tanah yang dipenuhi dan dikelilingi oleh puing-puing beton, kayu serta pair. Lubang tersebut pun nampak seperti digali menggunakan sebuah buldoser.

Selain itu, tentara Israel juga mengatakan, telah menemukan sebuah kendaraan  yang berisi sejumlah senjata di rumah sakit tersebut.

Sebelumnya, tentara Israel memang telah melakukan penggeledahan di Rumah Sakit Al Shifa, usai menduga jika militer Hamas bersembunyi di terowongan bawah tanah gedung rumah sakit tersebut.

"Pusat operasi mereka, bahkan mungkin jantungnya yang berdetak," kata juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Peter Lerner menurut Washington

Lantas, rumah sakit Al Shifa yang diduga sebagai jantung operasi militer Hamas ini pun, menjadi sasaran utama operasi darat pasukan Israel.

Menanggapi hal tersebut, Hamas menyatakan bahwa semua tundingan terhadap pihaknya merupakan kelompok yang menggunakan Al Shifa untuk tujuan militer.

“Adalah pengulangan narasi palsu yang terang-terangan, yang ditunjukkan oleh kinerja juru bicara tentara pendudukan yang lemah dan konyol," kata pihak Hamas.

Kendati demikian, dua perusahaan telekomunikasi di Gaza, Paltel dan Jawwal mengaku, semua sumber energi yang memasok jaringan telah habis, sehingga semua layanan di wilayah tersebut terhenti.

Pihak Israel pun menolak melakukan impor bahan bakar ke Gaza, karena Hamas dapat menggunakannya untuk tujuan militer.

Namun, truk bantuan kemanusiaan dari badan PBB untuk para pengungsi di Palestina tak bisa beroperasi jika tak ada bahan bakar.

"Kalau bahan bakar tidak masuk, masyarakat akan mulai mati karena kekurangan bahan bakar. Tepatnya sejak kapan, saya tidak tahu. Tapi ini akan terjadi lebih cepat," ujar Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini.

Sejauh ini, terdapat sekitar 11.500 orang tewas dalam pemboman dan invasi darat Israel. Naasnya, lebih dari 4.700 di antaranya merupakan anak-anak.

Israel pun telah membagikan selembaran yang meminta agar warga sipil di empat kota di wilayah Gaza selatan, untuk segera mengungsi ke tempat yang aman. Sebab,  daerah tersebut akan menjadi titik operasi militer.

Berita Terkait
News Update